"Selain itu, selalu perbarui sistem operasi, aplikasi, dan perangkat lunak lainnya dengan patch keamanan terbaru," kata Pratama.
Kemudian, pasang dan perbarui perangkat lunak keamanan yang kuat seperti antivirus serta antimalware yang akan mengingatkan keamanan terhadap aplikasi berbahaya atau link phising.
Ia mewanti-wanti, jangan mengklik tautan atau membuka lampiran dari email atau pesan mencurigakan dan dari sumber tidak dikenal.
"Atau lagi, jangan pernah mengklik tautan berisi permintaan yang tidak biasa. Lalu buat salinan data penting anda secara teratur dan simpan salinan tersebut di tempat yang terpisah," katanya.
Baca Juga: Membanggakan, BRI Raih ISO 2230:2019 - BCMS untuk Jaga Keandalan Transaksi Nasabah
Dirinya juga meminta masyarakat meningkatkan kesadaran tentang ancaman dan cara mengidentifikasi serangan siber.
Misalnya, menghindari mengunjungi laman di internet yang mencurigakan atau tidak terpercaya, terutama yang berisi konten ilegal atau berbahaya.
Satu hal lain yang tak kalah penting menurut Pratama adalah, menggunakan kata sandi yang kuat dan unik untuk akun-akun online serta manfaatkan fitur 2 Factor Authentication di berbagai gawai.
"Kita juga perlu secara berkala melakukan pergantian password dan tidak sembarangan menghubungkan perangkat kita ke akses WIFI gratisan serta menggunakan layanan pengisian daya gratis," kata Pratama memungkasi.
Sebelumnya, seorang baby sitter atau asisten rumah tangga di Bali bernama Ni Luh Putu Rustini (43), mengaku kehilangan uang sebanyak Rp 36.999.990 yang ditabungnya di bank Bank BRI wilayah Munggu, Kabupaten Badung, Bali.
Baca Juga: Berikut Lokasi Posko Mudik BRImo untuk Arus Balik
Sebelumnya, seorang baby sitter atau asisten rumah tangga di Bali bernama Ni Luh Putu Rustini (43), mengaku kehilangan uang sebanyak Rp 36.999.990 yang ditabungnya di bank Bank BRI wilayah Munggu, Kabupaten Badung, Bali.
"Bank BRI berempati atas kejadian tersebut namun demikian bank hanya akan melakukan penggantian kerugian kepada nasabah apabila kelalaian diakibatkan oleh sistem perbankan," kata Asri.
Pihaknya lanjut dia senantiasa mengimbau nasabah agar lebih berhati - hati dan tidak mangunduh menginstal maupun mengakses aplikasi tidak resmi, serta dihimbau agar nasabah tetap menjaga kerahasian data pribadi agar terhindar dari kejahatan perbankan.
"Termasuk memberikan informasi data pribadi maupun data perbankan seperti nomor rekening nomor kartu, pin, user, password melalui saluran tautan atau webside dengan sumber yang tidak dapat dipertanggung jawabkan kebenaranya," pungkasnya.
Berita Terkait
-
TKN Prabowo-Gibran Sorot Puluhan Mahasiswa Pindah TPS: Indikasi Politik Uang?
-
Banyak Yang Mengeluh Tak Dapat Uang Transport Saat Pelantikan dan Bimtek, KPPS Wajib Terima Ini dari PPS
-
Banyak Petugas KPPS di Bogor Barat Tak Dapat Uang Transport Saat Pelantikan dan Bimtek, Ketua KPU Enggan Berkomentar
-
Petugas KPPS di Bogor Barat Banyak Yang Tak Dapat Uang Transport, Kok Bisa?
-
Geger Pengemis di Bogor Punya Cek Rp1,3 Miliar hingga Uang Tunai Jutaan Rupiah
Terpopuler
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas MPV 1500cc: Usia 5 Tahun Ada yang Cuma Rp90 Jutaan
- 5 Rekomendasi Pompa Air Terbaik yang Tidak Berisik dan Hemat Listrik
- Diperiksa KPK atas Kasus Korupsi, Berapa Harga Umrah dan Haji di Travel Ustaz Khalid Basalamah?
- 5 AC Portable Mini untuk Kamar Harga Rp300 Ribuan: Lebih Simple, Dinginnya Nampol!
Pilihan
Terkini
-
Jangan Ketinggalan! DANA Kaget Terbaru Nongol Malam Ini, Pengguna DANA Bogor Bisa Langsung Klaim
-
Cerita di Balik SPMB Bogor
-
Liburan Seru di Sentul Bogor, Ini Dia 5 Destinasi Ramah Keluarga yang Tak Boleh Dilewatkan
-
Program Makan Bergizi Gratis, Ini Strategi Rudy Susmanto Sediakan Ratusan Dapur Khusus di Bogor
-
Cara Klaim Link DANA Kaget Hari Ini, Raih Saldo DANA Gratis Hingga Rp500 Ribu