Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Jum'at, 17 Mei 2024 | 11:41 WIB
Kapolresta Bogor Kota AKBP Bismo Teguh Prakoso. [Suara.com/Faqih Fathurrahman]

SuaraBogor.id - Masyarakat diminta harus selalu waspada jika melakukan pembelian kendaraan bekas, jika tidak mau bernasib seperti korban begal M Heigel Nusa Anggara yang mengalami luka serius hingga koma.

Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso mengimbau masyarakat agar berhati-hati jika membeli kendaraan bermotor bekas atau seken.

Hal tersebut kata Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso, melihat kejadian begal mobil di Kelurahan Tajur, Kota Bogor, Jawa Barat pada April 2024 lalu.

"Kami, meminta masyarakat untuk membeli kendaraan seken di tempat yang terpercaya. Jangan sampai kejadian pencurian mobil yang menyebabkan korban berinisial H (21 tahun) mengalami luka hingga koma itu terulang lagi," katanya.

Baca Juga: Dokter Rayendra Mantap Maju Pilkada Bogor, Janji Gelontorkan Rp100 Juta Per RW Jika Terpilih

Sebab, mobil bekas yang dibeli korban rupanya dipasang GPS sehingga para pelaku mengincar mobil bekas yang dibeli korban dari salah seorang pelaku.

“Hati-hati dalam bertransaksi mobil, kita harus yakinkan beli mobil bekas harus di tempat terpercaya. Pengalaman dari kasus ini ternyata beli mobil seken itu ternyata dipasangi GPS dan dicuri kembali oleh pelaku dengan cara sadis,” jelasnya.

Bismo menyampaikan, pelaku beraksi secara berkelompok. Tidak hanya di wilayah Bogor, para pelaku juga beraksi di wilayah Palembang, Lampung, dan Tangerang.

“Jadi misal kalo dari wilayah lain ingin mencari barang bukti atau laporan polisi serupa bisa berkoordinasi dengan kami, karena pelaku tidak hanya beraksi di Bogor,” ucapnya.

Di samping itu, lanjut Bismo, polisi saat ini masih mendalami berapa unit mobil yang dijual oleh para pelaku dengan modus yang sama.

Baca Juga: Kantong Parkir Truk Tambang Bogor Siap Beroperasi Besok, Solusi Kemacetan dan Pelanggaran?

Sebelumnya, Polresta Bogor Kota berhasil membekuk empat dari enam pelaku begal mobil di wilayah Kecamatan Bogor Timur, yang menyebabkan korban mengalami luka-luka hingga koma karena mempertahankan mobilnya.

Sebelum aksi pencurian pada 22 April 2024 terjadi, korban membeli mobil tersebut dari salah seorang pelaku senilai Rp100 juta. Ternyata mobil tersebut sudah dipasang GPS oleh pelaku untuk dilacak keberadaannya. [Antara].

Load More