SuaraBogor.id - Acara haul atau pengajian di Kelurahan Cipaku, Kota Bogor, Jawa Barat menyebabkan satu orang meninggal dunia, diduga keracunan akibat makanan menjadi perhatian pihak kepolisian.
Saat ini Polresta Bogor Kota melakukan penyelidikan terhadap kejadian 93 warga Kelurahan Cipaku keracunan pada Senin (3/6/2024) kemarin.
Kasat Reserse Kriminal Polresta Bogor Kota Kompol Lutfi Olot Gigantara mengatakan, pihaknya melakukan kerja sama dengan Dinkes Kota Bogor untuk melakukan penyelidikan dugaan kelalaian.
Bahkan kata dia, pihaknya sudah melakukan pemeriksaan terhadap lima orang saksi peristiwa keracunan berujung maut tersebut.
“Dan memang ada kendala saat pemeriksaan saksi-saksi, yang mana para saksi ini masih mengalami saksi dan tidak bisa kami ambil keterangannya,” kata Lutfi.
Di samping itu, lanjut dia, bersama Dinkes pihaknya mengambil sampel sisa makanan, muntahan, dan feses pada korban untuk dilakukan uji laboratorium di Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Jakarta.
“Sampel sisa makanan dan sisa muntahan dari para korban kita bawa ke laboratorium guna mencari penyebab atau bakteri dari makanan tersebut,” jelasnya.
Lutfi menyampaikan, polisi juga memeriksa keluarga korban AS (24 tahun), salah satu warga yang diduga keracunan dan meninggal dunia usai dirujuk ke Rumah Sakit Juliana pada Senin.
Menurut Lutfi, pihak keluarga yang meninggal dunia enggan melakukan autopsi. Namun Polresta Bogor Kota tetap melakukan tindakan penyelidikan.
Baca Juga: Garap Pembentukan Raperda PPKLP, DPRD Serap Aspirasi Masyarakat
“Sehingga kami bisa memperoleh informasi yang tepat terkait dengan peristiwa ini, apakah ada unsur kelalaian atau murni memang karena musibah,” ujarnya.
Lutfi menambahkan, dari hasil pemeriksaan, puluhan warga ini menyantap makanan yang disediakan saksi berinisial M, yang mengadakan haul peringatan 100 hari suaminya yang meninggal dunia.
“Saksi M meminta tolong kepada masyarakat sekitar, menyiapkan beberapa jenis makanan nasi uduk, lauk telur, oseng-oseng tempe, dan beberapa menu lainnya. Ada juga makanan ringan berupa kue-kue pasar sederhana yang disiapkan juga,” jelasnya.
Pada Sabtu (1/6/2024) hingga Senin (3/6/2024), lanjut Lutfi, beberapa warga yang hadir dalam acara haul dan menyantap makanan tersebut mengalami gangguan dan gejala yang sama yaitu mual, pusing, dan buang air besar.
Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor juga telah menetapkan status kejadian ini sebagai kejadian luar biasa (KLB). Berdasarkan data Dinkes Kota Bogor, jumlah warga yang terindikasi keracunan hingga hari ini mencapai 93 orang. [Antara].
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Suzuki Dibawah Rp 100 Juta: Irit, Murah, Interior Berkelas
- 6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Juli 2025
- 5 Serum Viva untuk Flek Hitam Usia 40 Tahun Keatas, Hempaskan Penuaan Dini
- Klub Presiden Prabowo Subianto Garudayaksa FC Mau Rekrut Thom Haye?
- 10 Rekomendasi Mobil Bekas Keluarga untuk 8 Penumpang: Murah, Nyaman, Irit
Pilihan
-
Blak-blakan! Jokowi Ungkap Tujuan Perubahan Lambang PSI dari Mawar ke Gajah
-
Catut RANS Entertainment, Penipuan Bisnis Kecantikan di Pekanbaru Rugikan Rp6,8 Miliar
-
Baru Dilantik Kurang dari Dua Bulan, Bos Pajak Sudah Pecat 7 Pegawai
-
Sah! Pemerintah Mulai Pungut Pajak dari Pedagang E-commerce
-
Sri Mulyani Mulai Sasar Makanan Ringan Bernatrium, Siap-siap Kena Cukai!
Terkini
-
Atasi Insomnia! 5 Tips Kesehatan Agar Tidur Cepat dan Nyenyak Setiap Malam
-
Pilihan Tepat Gerbang Rumah KPR, Rekomendasi Desain Unik yang Tak Menguras Anggaran
-
Sering Masuk Angin? Bukan Takdir, Ini 5 Kebiasaan Sederhana untuk Mencegahnya
-
Bukan Mustahil! Ini Trik Wujudkan Rumah Unik di Bawah Rp50 Juta di Lahan 100 Meter
-
Lebih dari Sekadar Alas Kaki, 5 Rekomendasi Sandal Jepit Murah yang Punya 'Kasta' Tersendiri