SuaraBogor.id - Dugaan kecurangan pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024 di SMA Kota Depok, Jawa Barat mulai ramai jadi perbincangan warga.
Saat ini warga yang tergabung dalam Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) Kota Depok menggelar aksi solidaritas karena banyak siswa dari keluarga miskin tidak diterima oleh SMA Negeri 4.
"Kami lakukan aksi solidaritas supaya mereka transparan saat PPDB baik tingkat SD, SMP dan SMA atau SMK negeri di Depok. Kami harap negara mengutamakan sekolah negeri ini untuk warga miskin," kata Ketua DKR Kota Depok Roy Pangharapan dikutip dari Antara.
Ia menjelaskan ada 22 calon siswa dari keluarga miskin yang tidak diterima di sekolah negeri khususnya di SMA Negeri 4 Depok.
"Kami menuntut transparansi PPDB SMA dan SMK di Depok bersama para orang tua siswa dari keluarga miskin. Penolakan seperti ini kejadian setiap tahun," tutur Roy.
Roy mengaku heran persoalan siswa dari keluarga miskin khusus di Kota Depok selalu tidak masuk ke sekolah negeri.
Roy berharap Dinas Pendidikan Jawa Barat harus melakukan evaluasi terkait PPDB setiap tahun dan memprioritaskan siswa dari keluarga miskin.
"Sangat memprihatinkan, masih banyak siswa miskin yang belum mendapatkan sekolah. Kejadian berulang yang tidak pernah diantisipasi," ungkap Roy.
Roy berharap pemerintah bisa menampung semua siswa miskin karena negara telah menjamin dengan mengelontorkan dana pendidikan yang besar.
Baca Juga: Dukung Rudy Susmanto Maju di Pilkada Bogor, Ade Yana: Pendidikannya Tidak Perlu Dipertanyakan Lagi
"Kami harap ada pengawasan, evaluasi dan disiplin pada sekolah dan dinas-dinas pendidikan selama ini. Menteri Nadiem ngapain aja?" tuturnya.
Roy mencontohkan ada siswa dari keluarga miskin yang ditolak di SMA Negeri 4 Depok. Bahkan jarak sekolah dengan rumahnya 90 meter.
"Kami saat aksi melakukan ukur jarak salah satu siswa miskin yang anaknya ditolak di SMA Negeri 4. Hasil dari ukur langsung hanya 90 meter jaraknya ke SMA 4 N Depok," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Lagi-Lagi! Makan Bergizi Gratis Diduga Sebabkan Keracunan Massal, Tiga Siswa Dilarikan ke RSUD Ciawi
-
Perang Dingin Memuncak! Kang Jaya Somasi Pengurus Lama PSB Bogor, Ungkap Kerugian Moral dan ...
-
Setelah 204 Hari, KPK Pastikan Panggil Ridwan Kamil Kasus Korupsi Bank BJB
-
5 Poin Kritis di Balik Keputusan Berani Dedi Mulyadi Tutup Tambang di Bogor
-
'Perang' Dedi Mulyadi Lawan Raksasa Tambang di Bogor: Korban Jiwa dan Infrastruktur Harga Mati