Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Sabtu, 29 Juni 2024 | 13:32 WIB
Konferensi Pers Survei Terbaru Calon Bupati dan Wakil Bupati Bogor LS Vinus di Cibinong, Kabupaten Bogor. [IST/bogordaily]

SuaraBogor.id - Bakal Calon Bupati Bogor, Jaro Ade menempati posisi teratas dalam survei yang dilakukan Lembaga Studi Visi Nusantara (LS Vinus) pada survei yang dilakukan pada 13-22 Juni 2024.

Dalam survei LS Vinus itu, elektabilitas Jaro Ade berada di urutan pertama dengan elektabilitas sebesar 36,56 persen.

Sementara di posisi kedua teratas ditempati Rudy Susmanto yang kini menjabat Ketua DPRD Kabupaten Bogor dengan elektabilitas 22,69 persen.

Kemudian, pada posisi ketiga ditempati politisi PPP Rike Iskandar dengan 9,75 persen. Setelah itu ada politisi Golkar Sulhajji Jompa dengan 9,06 persen dan mantan Bupati Bogor Iwan Setiawan 7,56 persen.

Baca Juga: Pengalihan Arus Menuju Rest Area Puncak Mulai Diuji Coba Hari Ini

Ketua DPC PPP Kabupaten Bogor Elly Yasin berada di posisi keenam dengan elektabilitas 5,69 persen, diikuti Ade Wardhana 2,69 persen, Gunawan Hasan 1,56 persen, Fuad Kasyfurohman 0,69 persen dan Aep Saepudin Muchtar 0,63 persen.

Sedangkan responden yang menjawab tidak tahu sebanyak 3,56 persen dan yang menjawab lainnya 0,56 persen.

Untuk posisi Calon Wakil Bupati Bogor, elektabilitas Rudy Susmanto berada di urutan teratas dengan 31,19 persen, disusul Elly Yasin 28,25 persen, Sulhajji Jompa 11,69 persen, Rike Iskandar 9,13 persen, dan Jaro Ade 3,38 persen.

Kemudian, Ade Wardhana berada di urutan keenam dengan elektabilitas 2,69 persen, lalu Gunawan Hasan 1,94 persen, Untung Purwadi 1,81 persen, Aep Saepudin Muchtar 0,94 persen, dan Fuad Kasyfurohman 0,81.

Sebanyak 7,63 persen menjawab tidak tahu dan 0,56 menyebut nama calon lainnya.

Baca Juga: Kakak Beradik di Bogor Rekrut 70 Selebgram Promosikan Judi Online, Raup Jutaan Rupiah Per Minggu

Pendiri LS Vinus, Yusfitriadi, mengatakan, survei tersebut melibatkan 1.600 responden dengan menggunakan metode cluster random sampling.

"Jumlah responden berbasis kecamatan dan diturunkan ke desa dan kelurahan," kata Yusfitriadi dalam konferensi pers di Cibinong, dikutip dari bogordaily (Jaringan SuaraBogor.id).

"Jumlah responden setiap kecamatan dan kelurahan berbeda disesuaikan dengan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT)," tambahnya.

Lebih lanjut, teknik pengambilan data dilakukan dengan bertatapan langsung dengan responden menggunakan metode kontrol dokumentasi.

"Setiap aktivitas mewawancarai responden disertai tag lokasi," ungkap Yusfitriadi.

Load More