SuaraBogor.id - Keracunan makanan terjadi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat yang menyebabkan 71 korban di dua desa Kecamatan Ciranjang.
71 korban keracunan itu langsung dilarikan ke Puskesmas Ciranjang, kini menurut Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur mereka sudah kembali ke rumah masing-masing.
Namun, meski diperbolehkan pulang para korban keracunan mendapat pengawasan tenaga kesehatan yang datang langsung ke rumah warga.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Cianjur dr Frida Laila Yahya mengatakan seluruh korban keracunan nasi dalam kemasan kotak di Desa Gunungsari dan Kertajaya sudah pulang ke rumah masing-masing setelah menjalani perawatan medis di Puskesmas Ciranjang.
Baca Juga: Batas Dana Kampanye Pilkada Cianjur Diputuskan, Ini Rinciannya
"Untuk biaya selama perawatan ditanggung pemerintah termasuk yang dirujuk ke RSUD Sayang Cianjur, di mana seluruh korban sudah pulang ke rumah namun tetap mendapat pengawasan dari tenaga kesehatan setempat," katanya.
Dia menjelaskan tenaga kesehatan yang turun ke lapangan juga melakukan pemeriksaan kesehatan puluhan warga meski sudah dinyatakan pulih guna memastikan kondisi kesehatan mereka tidak lagi terganggu setelah menjalani perawatan akibat keracunan.
Bahkan, pihaknya juga meminta petugas kesehatan dan tenaga medis menggencarkan sosialisasi penggunaan kotak nasi dari kertas atau besek guna menghindari keracunan yang diduga menjadi penyebabnya.
"Kami masih menunggu hasil uji laboratorium terkait penyebab pasti keracunan warga di dua desa tersebut, dugaan sementara karena bahan baku makanan dan penyebab lain karena kotak nasi menggunakan plastik atau kota dari busa styrofoam," katanya.
Dinas Kesehatan Cianjur menambah jumlah tenaga kesehatan dari dinas dan puskesmas terdekat guna memberikan pelayanan medis bagi 71 korban keracunan nasi kotak di dua desa di Kecamatan Ciranjang, Senin (7/10).
Baca Juga: Penyisiran Ekstensif, Seluruh Buaya Kabur di Cianjur Berhasil Diamankan
Frida Laila Yahya mengatakan jumlah warga yang mengalami keracunan dengan gejala mual, pusing dan muntah didominasi anak dan remaja, satu orang di antaranya dirujuk ke RSUD Sayang Cianjur.
Berita Terkait
-
Dari Makanan Mentah Hingga Kasus Dugaan Keracunan MBG Bermunculan: Bukti Buruknya Tata Kelola dan Pengawasan!
-
Cek Fakta: Viral Siswa SD di Papua Meninggal Dunia, Usai Santap Makan Bergizi Gratis
-
Kronologi Kecelakaan Maut di Cianjur, Bus Serempet Motor Hingga Lansia Tewas
-
Ratusan Siswa Keracunan, Program MBG Berujung Petaka?
-
Bikin Gubernur Kepo, Ini Arti Kata 'Jomet' yang Diucapkan Kades Wiwin Komalasari di Video Nasi Kotak
Terpopuler
- Menguak Sisi Gelap Mobil Listrik: Pembelajaran Penting dari Tragedi Ioniq 5 N di Tol JORR
- Kode Redeem FF SG2 Gurun Pasir yang Aktif, Langsung Klaim Sekarang Hadiahnya
- Dibanderol Setara Yamaha NMAX Turbo, Motor Adventure Suzuki Ini Siap Temani Petualangan
- Daftar Lengkap HP Xiaomi yang Memenuhi Syarat Dapat HyperOS 3 Android 16
- Xiaomi 15 Ultra Bawa Performa Jempolan dan Kamera Leica, Segini Harga Jual di Indonesia
Pilihan
-
Libur Lebaran, Polresta Solo Siagakan Pengamanan di Solo Safari
-
Dipermak Nottingham Forest, Statistik Ruben Amorim Bersama MU Memprihatinkan
-
Partai Hidup Mati Timnas Indonesia vs China: Kalah, Branko Ivankovic Dipecat!
-
Kronologi Pemerkosaan Jurnalis Juwita Sebelum Dibunuh, Terduga Pelaku Anggota TNI AL
-
Mees Hilgers Dituduh Pura-pura Cedera, Pengamat Pasang Badan
Terkini
-
Sejarah Bogor dalam Lensa! Pameran Foto PFI Bogor Meriahkan Open House Bupati
-
Geram ke Kades Klapanuggal, Dedi Mulyadi: Kepala Desa Peminta THR Lebih Parah dari Preman
-
Wali Kota Bogor dan Ribuan Warga Gelar Shalat Idul Fitri di Kebun Raya Bogor
-
Merakyat! Bupati Bogor Gelar Salat Id dan Perjamuan Rakyat di Lapangan Tegar Beriman
-
Ketua DPRD Kabupaten Bogor Sastra Winara Sambut Idul Fitri 1446 H dengan Pesan Kebersamaan