Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Rabu, 09 April 2025 | 21:30 WIB
Penampakan Longsor di Batutulis Bogor, Jawa Barat. (Pemkot/HO/Suarabogor)

"Iya, ini komitmen. Pemerintah Kota Bogor mengimplementasikan konsep besar uang rakyat kembali ke rakyat. Uang yang kita peroleh dari pajak, retribusi, dan sebagainya kita kembalikan dalam bentuk pelayanan kepada masyarakat berupa transportasi massal yang tarifnya kita subsidi," kata Dedie saat operasional perdana BisKita, di Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa.

Dedie Rachim mengungkapkan bahwa BisKita disubsidi oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bogor melalui skema Buy The Service (BTS).

Selain itu, ia menegaskan bahwa mengaspalnya BisKita merupakan komitmen Pemkot Bogor sebagai bentuk pelayanan kepada masyarakat berupa transportasi massal.

Hal itu sejalan dengan Misi Dedie-Jenal, Bogor Lancar, yakni menjadikan Kota Bogor sebagai kota yang nyaman, modern, dan siap menghadapi tantangan masa depan dengan sistem transportasi dan infrastruktur terintegrasi serta mengoptimalkan fasilitas publik.

Baca Juga: BisKita Trans Pakuan Kembali Layani Warga Bogor, Tarif Tetap Rp4.000 dengan Opsi QRIS

Dedie Rachim menambahkan, dengan kembalinya operasional BisKita, aktivitas dan mobilitas masyarakat bisa menjadi lebih mudah, murah, dan memiliki kepastian waktu tempuh.

Keberadaan moda transportasi massal ini, lanjut Dedie Rachim, adalah bentuk komitmen bersama agar sistem transportasi ke depannya bisa berubah.

"Kita mulai lagi satu moda transportasi massal yang bagus, tepat waktu, dan murah. Yang pasti, lebih efisien dan bermanfaat," ujarnya.

Tarif BisKita Trans Pakuan masih sama, yaitu Rp4.000 atau sesuai tarif subsidi. Untuk metode pembayaran, kini ada tambahan opsi menggunakan QRIS. Adapun jam operasional BisKita pada Koridor I dan II dimulai pukul 05.00 hingga pukul 21.00 WIB.

Baca Juga: Wali Kota Bogor dan Ribuan Warga Gelar Shalat Idul Fitri di Kebun Raya Bogor

Load More