SuaraBogor.id - Guna memperingati Hari Ulang Tahun ke-79 TNI Angkatan Udara, Lanud Atang Sendjaja (ATS) menggelar lomba seni ketangkasan Domba Garut atau yang dikenal sebagai “Pesta Patok” di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor.
Kegiatan ini turut dihadiri langsung oleh Bupati Bogor, Rudy Susmanto, yang memberikan dukungan penuh terhadap gelaran seni dan budaya tersebut sebagai bagian dari upaya peningkatan ketahanan pangan dan pemberdayaan peternak lokal.
Bupati Bogor, Rudy Susmanto menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini menjadi bukti nyata komitmen Kabupaten Bogor dalam menggali dan memaksimalkan potensi peternakan daerah.
Ia menegaskan, sejak tiga tahun terakhir, Pemerintah Kabupaten Bogor terus menggencarkan program-program untuk mendukung sektor pertanian dan peternakan, salah satunya dengan pembangunan Pasar Hewan Jonggol yang digadang-gadang menjadi pasar hewan terbesar di Jawa Barat.
“Dari tahun ke tahun kita melihat peningkatan kualitas peternak kita. Jika tiga tahun lalu kita belum pernah juara, kini kita mulai unjuk gigi. Bahkan tahun ini, Kabupaten Bogor berhasil meraih juara pertama dalam kategori lomba berat dengan bobot domba mencapai 130 kg,” ujar Rudy, Minggu (20/4/2025).
Rudy Susmanto menambahkan, kompetisi semacam ini bukan hanya soal prestasi, tapi juga soal penguatan ekonomi masyarakat.
“Satu domba juara bisa mengangkat ekonomi satu keluarga. Bisa saja dari satu ekor domba, lahir masa depan anak-anak yang lebih cerah seperti jadi dokter, jenderal, bahkan presiden,” ungkapnya dengan semangat.
Kegiatan Pesta Patok ini juga menjadi momen spesial bagi masyarakat Bogor karena menyajikan pesta rakyat dengan lebih dari 2.500 jajanan gratis yang disediakan oleh pelaku UMKM lokal dan pedagang kaki lima.
Bupati Bogor juga menyampaikan bahwa dalam rangka menyambut kirab Mahkota Binokasih dari Keraton Sumedang Larang, yang akan singgah di Kabupaten Bogor.
"Untuk itu kami pemerintah mengimbau seluruh ASN dan masyarakat untuk mengenakan pakaian adat Sunda pada tanggal 21 April bertepatan dengan Hari Kartini," paparnya.
Baca Juga: Detik-Detik Mobil Tertabrak KRL di Bogor
Sementara itu, Panglima Komando Operasi Udara I (Pangkoopsud I) Marsda TNI Mohammad Nurdin menyatakan bahwa kegiatan Pesta Patok adalah wujud dukungan TNI AU terhadap program ketahanan pangan nasional. Kompetisi ini digelar secara serentak di 16 kota/kabupaten di wilayah barat Indonesia, dari Sabang hingga Tasikmalaya.
“Pesta Patok bukan hanya kontes biasa. Ini adalah bentuk kepedulian TNI terhadap masyarakat, khususnya peternak, untuk terus meningkatkan kualitas dan semangat beternak. Apalagi dampak ekonominya sangat signifikan, baik bagi peternak yang ikut bertanding maupun yang terinspirasi untuk memulai usaha ternak,” ujar Marsda TNI Nurdin.
Kompetisi nasional ini dibagi ke dalam tiga kelas: POEL 0, POEL 1–2, dan Kelas Ekstrem, dengan penilaian khusus pada bobot hewan. Juara pertama tingkat nasional diraih oleh peternak asal Kabupaten Bogor, menandai keberhasilan kolaborasi antara pemerintah daerah dan para peternak dalam mencetak bibit unggul.
"Gelaran ini menegaskan bahwa sinergi antara TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat dapat menghasilkan dampak yang luas, mulai dari pelestarian budaya hingga penguatan ekonomi dan pangan nasional," tandasnya.
Informasi Tambahan Destinasi Wisata Anti Macet di Bogor
Kawasan Puncak Bogor menjadi destinasi wisata nasional yang digemari oleh para pengunjung karena keasrian alam dan kesejukan udaranya.
Meski bermacet-macetan, para wisatawan rela menghabiskan waktunya demi menghirup udara segar yang tak ditemukan di Jakarta.
Namun, bagaimana jika udara segar dan keasrian alam itu didapatkan tanpa perlu bermacetan di Puncak? Tentu ini akan menjadi alternatif wisata orang-orang kota untuk mengurangi waktu yang membosankan ketika bermacetan.
Tidak banyak yang tau, destinasi wisata di Kabupaten Bogor ternyata bukan hanya Puncak yang menyuguhkan wisata alam yang Instagramable dan membuat nyaman pengunjungnya.
Para wisatawan tidak perlu khawatir adanya pungutan liar yang terkenal di Kabupaten Bogor, berikut destinasi wisata alam alternatif, tanpa macet dan pungli:
1. Gunung Salak Endah (GSE) TNGHS
Wisata Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) jalur Gunung Salak Endah (GSE) menjadi urutan pertama wisata alternatif selain Puncak.
Pengunjung akan disuguhkan dengan pemandangan pedesaan yang indah di atas Bukit saat hendak memasuki gerbang TNGHS jalur GSE atau Lokapurna.
Pengunjung tidak perlu khawatir adanya kemacetan mengular seperti di Puncak. Tak hanya itu, pengelolaan GSE, Darul Dinar bahkan memastikan tidak ada pungli di Jalur Lokapurna. Pengunjung hanya membayar masuk gerbang dan destinasi wisata alam yang akan dipilih.
"Pengunjung hanya membayar uang masuk gerbang dan membayar destinasi wisata yang diinginkan. Saya pastikan tidak ada pungli, pembayaran sesuai dengan peraturan yang berlaku," jelas dia.
Selain menikmati alam, para pengunjung yang hendak bermalam juga bisa memesan atau memboking penginapan yang terjangkau di kawasan GSE itu.
"Harganya mulai dari Rp300 untuk satu kamar hingga Rp7 juta untuk acara ramai seperti family gathering," jelas dia.
2. Lembah Cipanas Kepala 3, Ciasmara Pamijahan
Masih di Kecamatan Pamijahan, Destinasi wisata alam lainnya yakni Lembah Cipanas Kelapa 3 di desa Wisata Ciasmara yang menyuguhkan pemandangan indah dan camping lebih nikmat.
Bagaimana tidak, wisatawan bisa berkemah di hadapan gemercik air sungai dengan pemandangan sawah yang hijau khas perkampungan desa.
Destinasi wisata ini juga menyuguhkan pemandian air panas. Di tengah dinginnya cuaca Bogor, mandi air panas menjadi solusi menikmati kuasa tuhan.
Harga tiket masuk untuk yang camping saat weekend dikenakan biaya sebesar Rp 35.000, weekday Rp 30.000, tidak camping Rp 20.000 , dan tiket parkir kendaraan Rp 5.000.
3. Destinasi Wisata Lainnya
Jika kamu hanya butuh meresfresh pikiran dari pekerjaan-pekerjaan dan tidak ingin bermalam, Kabupaten Bogor menyediakan banyak lokasi untuk sekedar menghirup udara segar.
Bagi pengunjung dari Jakarta dan sekitarnya, para wisatawan bisa mengunjungi puluhan destinasi wisata yang berada di Sentul. Namun, para pengunjung disarankan untuk mencari tahu terlebih dahulu apakah destinasi wisata yang hendak dikunjungi itu rawan pungli atau tidak.
Sebab, meski banyak destinasi wisata alam yang sejuk, tidak sedikit pengunjung kapok karena banyak oknum yang melakukan pungli kepada wisatawan.
Berita Terkait
-
Detik-Detik Mobil Tertabrak KRL di Bogor
-
PKK Bogor Era Eva Marthiana: Fokus Ketahanan Pangan, Kesehatan dan Pendidikan Keluarga
-
Pesan Menohok Bupati Bogor untuk 3.676 ASN dan PPPK Baru: Jaga Marwah, Haramkan KKN!
-
Heboh Kasus Eks Sirkus OCI, Taman Safari Indonesia Tak Ingin Tercoreng
-
Butuh Dana Cepat? 3.324 PPPK di Bogor Bisa Sekolahkan SK di BUMD Bank Tegar Beriman: Cek Syaratnya
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Akal Bulus Dibongkar KPK, Ridwan Kamil Catut Nama Pegawai Demi Samarkan Kepemilikan Kendaraan
- Bupati Sleman Akui Pahit, Sakit, Malu Usai Diskominfo Digeledah Kejati DIY Terkait Korupsi Internet
- Pemain Keturunan Purwokerto Tiba di Indonesia, Diproses Naturalisasi?
Pilihan
-
Daftar 5 Mobil Bekas yang Harganya Nggak Anjlok, Tetap Cuan Jika Dijual Lagi
-
8 Rekomendasi HP Murah Anti Air dan Debu, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Fenomena Rojali dan Rohana Justru Sinyal Positif untuk Ekonomi Indonesia
-
5 Rekomendasi HP 5G Xiaomi di Bawah Rp 4 Juta, Harga Murah Spek Melimpah
-
Kisah Unik Reinkarnasi di Novel Life and Death are Wearing Me Out
Terkini
-
Monumen Helikopter Puma SA 330: Ikon Sejarah dan Kebanggaan Baru di Jantung Bogor
-
Harga HP Samsung Spesifikasi Terbaik
-
Modal HP Doang! 3 Aplikasi Edit Video Terbaik Bikin Konten Kamu Naik Kelas
-
Jalan yang Ditinggalkan 79 Tahun Akhirnya Tersentuh! Bupati Bogor Rela Pangkas Anggaran
-
Penampakan 130 Lapak PKL Cisarua Bogor Dibongkar