Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Rabu, 30 April 2025 | 15:04 WIB
Tugu Pancakarsa Bogor [Ist]

SuaraBogor.id - Pemberitaan soal perbandingan harga Tugu atau Landmark di beberapa daerah belakangan ini ramai dibicarakan karena perbedaan signifikan antara anggaran dengan pembangunannya.

Pembangunan Tugu di beberapa daerah itu ramai karena dipicu oleh Tugu Biawak yang berlokasoi di Desa Krasak Kecamatan Selemerto, Kabupaten Wonosobo.

Tugu itu dibangun dengan anggaran Rp50 juta dari swadaya masyarakat. Warga net kemudian membandingkan dengan beberapa Tugu yang anggarannya jauh lebih mahal dengan hasil yang dinilai tidak sesuai dengan biaya yang dikeluarkan, seperti Tugu Pesut di Kalimantan Timur dengan anggaran Rp1,1 miliar, Tugu Gajah di Gresik dengan anggaran Hampir Rp1 Miliar dan Tugu mahal lainnya.

Ternyata, Tugu Pancakarsa yang berada Babakanmadang, Kabupaten Bogor juga tidak kalah mahal dengan Tugu yang viral saat ini.

Baca Juga: Hasil Sidak Disdagin Bogor: Lotte Grosir Bersih, Indo Grosir Sempat Jual Produk Babi

Bahkan, Mahkota Tugu Pancakarsa itu dibuat dengan anggaran yang lumayan tinggi yakni nyaris setengah miliar, atau tepatnya Rp487.754.800.

Mahkota Tugu Pancakarsa itu dibuat dengan ornamen lima Kujang berbahan kuningan dan ornamen Logo Tegar Beriman berbahan Stenless Hairline Cutting Laser, Pemkab Bogor menyebut mahkota Tugu Pancakarsa itu syarat akan makna.

Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) Kabupaten Bogor, Teuku Mulya menyampaikan bahwa pengerjaan itu merogoh anggaran APBD Tahun 2023 senilai Rp487.754.800 dari pagu anggaran yang disediakan senilai Rp500.292.000.

Teuku Mulya menyebut, masyarakat harus bisa membedakan pembangunan yang didanai oleh APBD atau APBN dengan anggaran swadaya.

Ia menjelaskan, di setiap pembangunan, pemerintah diwajibkan menempuh beberapa tahapan sebelum dibuatkan atau dibangunkan bangunan fisik.

Baca Juga: Sempat Beredar Marshmallow Mengandug Babi di Cibinong, Bupati Bogor Tak Temukan Saat Sidak

Beberapa tahapan itu membutuhkan anggaran salah satunya anggaran untuk pembuatan Detail Engineering Design (DED) atau gambaran detail pembangunan.

Peresmian Tugu Pancakarsa, di Simpang Sirkuit Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (27/12/2021). (ANTARA/M Fikri Setiawan)

"Jadi gini, kalau gak ada DED, ga bisa kita melalui mekanisme APBD. Ga bisa kita tiba-tiba bangun, harus ada mekanisme nya, direncanakan dulu. Bahannya pakai apa, tukangnya bagaimana, ahlinya bayar berapa, arsiteknya berapa, sipil bayar berapa kan begitu kan," jelas dia.

Sehingga, kata dia, anggaran Rp50 juta tidak akan masuk akal untuk pembangunan fisik seperti Tugu Biyawak Wonosobo jika dianggarkan melalui anggaran pemerintah.

"Iya, Rp50 juta itu gak cukup, jadi maksud saya jangan terbuai oleh seolah-olah ini lah yg bagus. Itu mungkin ada sumbangan lain, seperti saya semennya terus ada yang bayar tukang nya terus dan dikumpul-kumpul dana nya Rp50 juta begitu," jelas dia.

"Jadi ga sembarangan, kalau diaudit dengan Rp50 juta nanti kita salah. Jangan memvonis, seolah-olah yang lain salah," lanjutnya.

Informasi tambahan lainnya, Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengumumkan sebanyak sembilan produk pangan olahan yang mengandung unsur babi, tapi tidak dicantumkan dalam kemasan.

Load More