SuaraBogor.id - Kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh oknum pimpinan salah satu Pondok Pesantren (Ponpes) di Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat masih jadi sorotan.
Sorotan tak henti-hentinya dilakukan Ketua KPAID Kota Bogor, Dede Siti Amanah. Dia mempertanyakan itikad baik pimpinan ponpes inisial MY tersebut.
Dikarenakan MY dikabarkan mangkir dari panggilan polisi atas laporan kasus pelecehan seksual terhadap beberapa santriwati yang ada di lingkungan Ponpes-nya itu.
Dede Siti Amanah pun mempertanyakan alasan MY tidak memenuhi panggilan Unit PPA Satreskrim Polres Bogor untuk diperiksa sebagai terlapor.
Baca Juga: Detik-Detik Mengerikan di Jalan Raya Pajajaran Bogor
Ia juga mengaku, hingga saat ini belum menerima hasil perkembangan dari penanganan kasus pelecehan yang menyebabkan santri di ponpes itu menjadi korban.
"Hingga saat ini saya belum menerima report terkait perkembangan kasus ini. Kalau pun pemeriksaan MY batal dilakukan, saya juga tidak mengetahui alasannya," kata Dede Siti Amanah, dilansir dari Metro -jaringan Suara.com, Rabu 21 Mei 2025.
Diketahui, kasus dugaan pelecehan seksual terhadap santriwati yang dilakukan oknum Pimpinan Ponpes di Bogor, memasuki babak pemeriksaan terhadap terduga pelaku.
Saat ini, Unit PPA Satreskrim Polres Bogor menjadwalkan akan memeriksa terduga pelaku pada Senin, 19 Mei 2025. Namun, MY tidak memenuhi pemanggilan dari pihak kepolisian tersebut.
Atas hal itu, Unit PPA Satreskrim Polres Bogor dikabarkan menjadwalkan ulang pemanggilan kedua terhadap terduga pelaku pada Selasa, 27 Mei 2025 mendatang.
Baca Juga: Jaker Gedor Cibinong, Sembilan Tuntutan Budaya untuk Masa Depan
Sebelumnya, kasus kekerasan seksual kepada anak di lembaga pendidikan pondok pesantren kembali terjadi. Kali ini, kekerasan seksual terjadi di salah satu Pondok Pesantren (Ponpes) yang ada di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kota Bogor, Dede Siti Amanah mengatakan peristiwa tidak mengenakan itu menimpa salah seorang santriwati, di mana pelakunya merupakan Pimpinan Pondok Pesantren itu sendiri.
Perlakuan kekerasan seksual dari pelaku terhadap korban, yakni dengan cara pelaku mulai dari memeluk, mencium bibir, hingga meraba dada dan bagian anggota tubuh lainnya.
"Pada Rabu, 3 Juli 2024, korban didampingi ibunya datang kepada kami dan menceritakaan kejadian yang menimpa putrinya. Meski lokasi kejadiannya di pondok pesantren wilayah Kabupaten Bogor, tetapi korban ini merupakan warga Kota Bogor," kata Dede Siti Amanah.
Kepada KPAID Kota Bogor, korban mengaku jika peristiwa kelam itu terjadi pada Desember 2022 lalu. Di mana saat itu, korban bersama empat orang rekannya diajak ziarah bersama pak kiai.
Alih-alih mengajak berziarah seperti yang dijanjikan, Pimpinan Ponpes justru mengajak keempat santriwatinya ke tempat pemandian air panas.
Berita Terkait
-
Detik-Detik Mengerikan di Jalan Raya Pajajaran Bogor
-
Jaker Gedor Cibinong, Sembilan Tuntutan Budaya untuk Masa Depan
-
Akhiri Polemik TPA Galuga, Bupati dan Wali Kota Bogor Sepakat Kelola Sampah Bersama
-
Viral! Mobil Dinas Bappenda Bogor Palsukan Plat Nomor, Kena Tilang Polisi
-
Angka Kematian Bayi Baru Lahir di Bogor Capai 800 per Tahun, Apa Solusinya?
Terpopuler
- 3 Kerugian AFF usai Menolak Partisipasi Persebaya dan Malut United di ASEAN Club Championship
- Mengenal Klub Sassuolo yang Ajukan Tawaran Resmi Rekrut Jay Idzes
- Moto G100 Pro Resmi Debut, HP Murah Motorola Ini Bawa Fitur Tangguh dan Baterai Jumbo
- 5 HP Harga Rp1 Jutaan RAM 8/256 GB Terbaik 2025: Spek Gahar, Ramah di Kantong
- 45 Kode Redeem FF Max Terbaru 4 Juli: Klaim Gloo Wall, Bundle Apik, dan Diamond
Pilihan
-
8 Pilihan Sepatu Gunung Hoka: Cengkeraman Lebih Kuat, Mendaki Aman dan Nyaman
-
Daftar 6 Sepatu Diadora Murah untuk Pria: Buat Lari Oke, Hang Out Juga Cocok
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Baterai Jumbo Terbaik Juli 2025, Lebih dari 5.000 mAh
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Juli 2025, Multitasking Pasti Lancar!
-
Sekali klik! Link Live Streaming Piala Presiden 2025 Persib vs Port FC
Terkini
-
Lupa Bayar Tagihan Listrik? Klaim 5 Saldo Dana Kaget agar Lampu Rumah Tetap Menyala
-
Wali Kota Bogor 1999-2004 Iswara Natanegara Tutup Usia: Warisan Kepemimpinannya Dikenang
-
Saldo DANA Gratis Minggu 6 Juli 2025, Tersedia 3 Link DANA Kaget Siap Klaim
-
Puncak Berduka! Banjir dan Longsor Renggut 3 Nyawa, Santri hingga Pemancing Jadi Korban
-
Klaim 7 Saldo Dana Kaget Ratusan Ribu untuk Modal Kerja Hari Senin