Masalah ketenagakerjaan juga menambah beban, dengan isu demo berkepanjangan dan regulasi pengupahan yang rawan intervensi politik. Tak hanya itu, pengusaha juga menghadapi praktik pungutan liar dan premanisme yang masih marak, terutama di sektor logistik.
“Kami butuh perlindungan yang adil dan kebijakan yang konsisten. Jangan terus-menerus pelaku usaha lokal menjadi korban eksperimen kebijakan,” tegasnya.
Solusi: Pengendalian Impor dan Peningkatan Komponen Lokal
Untuk menjawab tantangan tersebut, Faisal menggarisbawahi dua strategi utama: pengendalian arus impor dan peningkatan komponen lokal (TKDN).
Menurutnya, pengendalian impor bukan semata bentuk proteksionisme, melainkan langkah menjaga kedaulatan pasar domestik dengan memastikan bahwa produk impor memenuhi standar dan regulasi nasional. Sektor seperti baja, semen, dan kosmetik telah menunjukkan hasil positif melalui penerapan verifikasi impor.
Di sisi lain, kebijakan peningkatan komponen lokal (TKDN) telah terbukti berhasil, terutama pada industri elektronik. Produksi perangkat HKT (Handphone, Komputer, Tablet) meningkat dari 0,1 juta unit (2013) menjadi 88,8 juta unit (2019), sementara impor menurun dari 62 juta menjadi hanya 4,2 juta unit.
Faisal menekankan, skema TKDN harus tetap dijalankan untuk memberi insentif investasi dan membangun fundamental ekonomi yang lebih kuat.
“Di tengah ketidakpastian ekonomi global, penguatan ekonomi domestik bukan lagi pilihan, melainkan keharusan,” pungkas Faisal.
Peluang dari Relokasi Industri
Baca Juga: Viral! Mobil Dinas Bappenda Bogor Palsukan Plat Nomor, Kena Tilang Polisi
Meski banyak tantangan, Prof. Rina melihat peluang dalam pergeseran rantai pasok global. Ia menyebut bahwa sejumlah rencana relokasi industri, termasuk otomotif, dapat menjadi momentum penting bagi Jawa Barat.
“Jawa Barat punya basis manufaktur yang kuat dan beragam—dari otomotif, elektronik, hingga agro-pangan. Dengan dukungan universitas dan pusat riset, potensi pengembangan inovasi daerah bisa diakselerasi secara signifikan,” katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Akal Bulus Dibongkar KPK, Ridwan Kamil Catut Nama Pegawai Demi Samarkan Kepemilikan Kendaraan
- Bupati Sleman Akui Pahit, Sakit, Malu Usai Diskominfo Digeledah Kejati DIY Terkait Korupsi Internet
- Pemain Keturunan Purwokerto Tiba di Indonesia, Diproses Naturalisasi?
Pilihan
-
Daftar 5 Mobil Bekas yang Harganya Nggak Anjlok, Tetap Cuan Jika Dijual Lagi
-
Layak Jadi Striker Utama Persija Jakarta, Begini Respon Eksel Runtukahu
-
8 Rekomendasi HP Murah Anti Air dan Debu, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Fenomena Rojali dan Rohana Justru Sinyal Positif untuk Ekonomi Indonesia
-
5 Rekomendasi HP 5G Xiaomi di Bawah Rp 4 Juta, Harga Murah Spek Melimpah
Terkini
-
Monumen Helikopter Puma SA 330: Ikon Sejarah dan Kebanggaan Baru di Jantung Bogor
-
Harga HP Samsung Spesifikasi Terbaik
-
Modal HP Doang! 3 Aplikasi Edit Video Terbaik Bikin Konten Kamu Naik Kelas
-
Jalan yang Ditinggalkan 79 Tahun Akhirnya Tersentuh! Bupati Bogor Rela Pangkas Anggaran
-
Penampakan 130 Lapak PKL Cisarua Bogor Dibongkar