Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Senin, 02 Juni 2025 | 12:30 WIB
Bonsai Bernilai Miliaran Rupiah Ada di Bogor [Pemkab Bogor]

SuaraBogor.id - Hari Jadi Bogor (HJB) ke 543 menjadi momentum sejarah bagi Kabupaten Bogor, Jawa Barat, setelah menggelar Kompetisi Bonsai Nasional untuk pertama kalinya.

Acara yang dilaksanakan Pemkab Bogor ini berlangsung di Lapangan Panahan, Stadion Pakansari, pada Minggu 1 Juni 2025.

Terdapat banyak jenis bonsai yang bernilai hingga miliaran rupiah.

Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (Distanhorbun) Kabupaten Bogor, Entis Sutisna mengatakan, bahwa bonsai lebih dari sekadar tanaman hias.

Baca Juga: Penampakan Tembok Penahan Tanah Batutulis Miring 60 Derajat Bikin Warga Bogor Resah

Ia menyebutkan bahwa bonsai adalah karya seni yang mengandung nilai-nilai kehidupan.

“Bonsai bukan hanya hasil budidaya tanaman, melainkan juga seni yang mengajarkan filosofi tentang ketekunan, kesabaran, dan cinta. Dalam setiap lekuk dan bentuknya, terdapat makna yang mendalam,” ujar Entis.

Ia juga mengungkapkan bahwa proses membentuk bonsai tidak bisa instan. Butuh waktu bertahun-tahun, bahkan puluhan tahun, untuk menciptakan tanaman yang indah dan bernilai tinggi.

“Perjalanan bonsai menggambarkan bahwa kerja keras dan ketulusan tidak pernah sia-sia. Tanaman yang awalnya tampak biasa saja bisa berubah menjadi karya seni bernilai miliaran rupiah jika dirawat dengan cinta dan dedikasi,” tambahnya.

Lebih lanjut, Entis berharap kegiatan ini bisa memicu tumbuhnya sektor ekonomi kreatif berbasis pertanian di Kabupaten Bogor, sekaligus mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Baca Juga: Kisah Inspiratif Ogata: Dulu Trauma Pengamen, Kini Kembali Mencintai Bogor

“Kami sangat mengapresiasi terselenggaranya acara ini, apalagi bertepatan dengan perayaan Hari Jadi Bogor ke-543. Ini menjadi hadiah yang indah dan memperkaya makna peringatan tersebut,” ucapnya.

Kompetisi ini juga dinilai istimewa karena menjadi event nasional pertama yang diselenggarakan oleh PPBI (Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia) di Kabupaten Bogor. Entis pun menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat, termasuk PPBI Kabupaten Bogor, panitia, dan peserta dari berbagai daerah.

“Semoga filosofi bonsai bisa menjadi inspirasi dalam membangun Kabupaten Bogor yang lebih baik, menghadapi tantangan dengan sabar, tekun, dan penuh kasih,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua Umum PPBI, Alex R. Tangkulung, menyampaikan rasa bangganya atas keberhasilan PPBI Kabupaten Bogor dalam menyelenggarakan pameran dan kontes bonsai berskala nasional.

“Ini bukan tugas mudah. Saya melihat kekompakan dan kerja keras luar biasa dari panitia serta dukungan dari Pemerintah Kabupaten Bogor. Ini adalah kolaborasi yang patut diapresiasi,” ungkapnya.

Ia juga menyoroti kesuksesan panitia dalam mengumpulkan ratusan pohon bonsai berkualitas tinggi dan menyiapkan pameran secara profesional.

Acara ini turut dihadiri oleh berbagai tokoh penting daerah, seperti Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Danlanud ATS, Dandim 0621, dan para kepala dinas di lingkungan Pemkab Bogor.

Bonsai

Bonsai adalah tanaman atau pohon yang dikerdilkan di dalam pot dangkal dengan tujuan membuat miniatur dari bentuk asli pohon besar yang sudah tua di alam bebas.

Penanaman dilakukan di pot dangkal yang disebut bon. Istilah bonsai juga dipakai untuk seni tradisional Jepang dalam pemeliharaan tanaman atau pohon dalam pot dangkal, dan apresiasi keindahan bentuk dahan, daun, batang, dan akar pohon, serta pot dangkal yang menjadi wadah, atau keseluruhan bentuk tanaman atau pohon. Bonsai adalah pelafalan bahasa Jepang untuk penzai.

Seni ini mencakup berbagai teknik pemotongan dan pemangkasan tanaman, pengawatan (pembentukan cabang dan dahan pohon dengan melilitkan kawat atau membengkokkannya dengan ikatan kawat), serta membuat akar menyebar di atas batu.

Pembuatan bonsai memakan waktu yang lama dan melibatkan berbagai macam pekerjaan, antara lain pemberian pupuk, pemangkasan, pembentukan tanaman, penyiraman, dan penggantian pot dan tanah.

Tanaman atau pohon dikerdilkan dengan cara memotong akar dan rantingnya. Pohon dibentuk dengan bantuan kawat pada ranting dan tunasnya. Kawat harus sudah diambil sebelum sempat menggores kulit ranting pohon tersebut. Tanaman adalah makhluk hidup, dan tidak ada bonsai yang dapat dikatakan selesai atau sudah jadi. Perubahan yang terjadi terus menerus pada tanaman sesuai musim atau keadaan alam merupakan salah satu daya tarik bonsai.

Load More