Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Sabtu, 07 Juni 2025 | 13:20 WIB
Ustaz Yahya Waloni mengaku pernah merasakan miras. [Ustaz Yahya Waloni / YouTube]

SuaraBogor.id - Ustaz Yahya Waloni meninggal dunia di Hari Raya Idul Adha 2025. Kabar duka itu tentunya menjadi sorotan publik, lantaran sosoknya memiliki kehidupan penuh Kontroversial.

Sosoknya dikenal karena perjalanan spiritual yang penuh perubahan drastis. Ustaz Yahya Waloni diketahui sebelumnya merupakan seorang pendeta dan kini menjadi ulama.

Gaya ceramahnya yang tegas dan tanpa basa-basi kerap memicu perbincangan, membuatnya viral di berbagai platform.

Namun, di balik sosoknya yang kontroversial, Yahya Waloni juga memiliki kisah menarik yang jarang diketahui publik.

Baca Juga: Kejutan Idul Adha! 6 Link DANA Kaget Khusus Malam Ini Saja, Jangan Sampai Lewat

Dilansir dari Suara.com, berikut ini merupakan 7 fakta menarik tentang perjalanan hidup Ustaz Yahya Waloni yang penuh dinamika.

1. Meninggal Saat Khutbah Jumat

Kabar duka datang pada 6 Juni 2025, ketika Ustaz Yahya Waloni tiba-tiba terjatuh saat menyampaikan khutbah Jumat di Masjid Darul Falah, Makassar. Ia sempat dilarikan ke rumah sakit, tetapi nyawanya tidak tertolong2.

2. Dikenal Sebagai Sosok Tegas

Dalam berbagai ceramahnya, ia selalu menekankan pentingnya keteguhan dalam beragama dan sering mengingatkan jamaah tentang nilai-nilai tauhid.

Baca Juga: Mobile Legends Banjir Hadiah di Idul Adha, 12 Kode Redeem Aktif Hari Ini, Rebut Skin Langka!

3. Meninggalkan Warisan Dakwah

Meski dikenal sebagai sosok kontroversial, Ustaz Yahya Waloni memiliki banyak jamaah yang menganggapnya sebagai panutan dalam berdakwah dan menyampaikan ajaran Islam dengan penuh keyakinan.

4. Dari Pendeta ke Ulama

Ustaz Yahya Waloni lahir dalam keluarga Kristen yang taat di Manado, Sulawesi Utara. Ia pernah menjabat sebagai pendeta sebelum akhirnya memutuskan untuk menjadi mualaf dan aktif berdakwah2.

5. Pendidikan Teologi yang Kuat

Sebelum masuk Islam, ia menempuh pendidikan teologi secara formal dan bahkan pernah menjadi rektor di Sekolah Tinggi Theologia (STT) Calvinis Ebenhaezer di Sorong.

6. Gaya Ceramah yang Kontroversial

Ustaz Yahya dikenal dengan gaya ceramahnya yang blak-blakan dan sering menyoroti isu-isu sosial serta pemerintahan. Hal ini membuatnya beberapa kali viral di media sosial.

7. Pernah Mengalami Masalah Hukum

Karena ceramahnya yang dianggap kontroversial, ia sempat berurusan dengan hukum dan menjalani proses persidangan terkait penistaan agama.

Perjalanan hidup Ustaz Yahya Waloni penuh dengan dinamika, dari perubahan keyakinan hingga berbagai kontroversi yang mewarnai ceramahnya.

Meski sering menuai perdebatan, ia tetap menjadi sosok yang berpengaruh dalam dunia dakwah. Kepergiannya meninggalkan jejak yang tak terlupakan bagi para pengikutnya, sekaligus menjadi pengingat bahwa setiap perjalanan hidup memiliki pelajaran dan warisan yang bisa dikenang.

Ustaz Yahya Waloni

Muhammad Yahya Waloni adalah pendakwah Islam Indonesia berdarah Minahasa yang mendalami ilmu perbandingan agama.

Yahya Yopie Waloni dilahirkan sebagai penganut Kristiani di Manado, Sulawesi Utara (Sulut) pada 30 November 1970. dan meninggal dunia pada tanggal 6 Juni 2025. Ia adalah anak bungsu dari tujuh bersaudara.

Ayahnya adalah seorang pensiunan tentara yang pernah duduk sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat daerah kabupaten di Sulawesi Utara. Ia mengaku bahwa saat muda ia pernah nakal dan memiliki bekas tato di tubuhnya. Ia memiliki ijazah doktor dari Institut Theologia Oikumene Imanuel Manado tertanggal 10 Januari 2004.

Yahya Waloni mengklaim diri sebagai mantan pendeta dan pernah menjadi dosen Rektor STT Eben-Haezer. Ia dan istrinya menyatakan syahadat Islam pada 11 Oktober 2006 pukul 12.00 WITA dengan bimbingan Komarudin Sofa, Sekretaris Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama Tolitoli, Sulawesi Tengah.

Tetapi Pendeta Ersa Alfred Soru membongkar kepalsuan pengakuan Yahya Waloni sebagai mantan Pendeta dengan menelepon semua mantan Rektor STT Jayapura sahabat dan saudara Yahya Waloni di Manado.

Yahya memiliki seorang istri bernama Lusiana yang berganti nama menjadi Mutmainnah. Ia memiliki tiga orang anak bernama Silvana (Nur Hidayah), Sarah (Siti Sarah), dan Zakaria.

Yahya dipenjara selama 5 bulan karena kasus penistaan agama dan bebas pada 31 Januari 2022, setelah Paul Zhang dilaporkan sebagai penistaan agama Islam.

Load More