SuaraBogor.id - Kasus dugaan perselingkuhan dua ASN di Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor masih berputar pada pemeriksaan yang belum ada hasil akhirnya.
Diketahui, kasus tersebut sudah masuk pada pemeriksaan dua terduga pelaku perselingkuhan yang berinisial S. Keduanya diketahui merupakan pengawas SD dan SMP di Disdik Kabupaten Bogor.
Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Sastra Winara tidak akan diam. Pihaknya akan menanyakan progres yang sebetulnya dilakukan Disdik dalam menuntaskan dugaan perselingkuhan itu.
"Nanti coba kami tanyakan ke dinas pendidikan, prosesnya sudah seperti apa, perselingkuhan nya seperti apa , nanti akan kita dorong untuk diselesaikan," singkat Sastra, Rabu 25 Juni 2025.
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor, Rusliandy mengaku progres dugaan perselingkuhan itu masih di titik pemeriksaan.
"Masih proses pemeriksaan pak," singkat dia.
Namun, saat ditanya siapa yang saat ini diperiksa, Rusliandy masih belum memberikan keterangan. Padahal, kedua belah pihak baik pelapor atau terlapor, sudah diperiksa keduanya.
Sebelumnya, pada Selasa 10 Juni 2025, Rusliandy memanggil terduga pelaku berinisial S soal laporan perselingkuhan. Kamis 12 Juni 2025, saksi yang merupakan keluarga korban juga sudah dipanggil untuk dimintai keterangan.
Kendati demikian, Rusliandy belum juga memberikan hasil pemeriksaan dan sanksi apa yang diberikan kepada dua ASN itu atas laporan dan keterangan yang diberikan terlapor maupun pelapor.
Baca Juga: Ketika Markas Pemkab Bogor Berubah Jadi Medan Tempur: Latihan Spesial Tiga Matra TNI
Rusliandy mengelak, belum disampaikannya ke publik karena tim pemeriksa belum melaporkan hasil pemeriksaan kepada dirinya. Namun, Rusliandy tidak memberitahukan siapa tim Pemeriksa tersebut.
"Di tim pemeriksaan belum laporan ke kami, nanti syaa coba komunikasikan. (Targetnya kapan?). Secepatnya," kata dia, Senin 16 Juni 2025.
Meski sudah mengetahui kedua belah pihak sudah dipanggil dan dimintai keterangan, Rusliandy belum berani memberikan keterangan sanksi apa yang bisa menimpa kedua ASN itu.
"Sanksi nunggu hasil pemeriksaan gam bisa diduga karena nanti pemeriksaan yang akan mengungkapkan kira-kira jenis sanksinya seperti apa," jelas dia.
Awal Mula Dugaan Perselingkuhan ASN
Sebagai informasi, kejadian perselingkuhan itu ramai di X postingan @sugarplumpy alias D yang merupakan anak korban dan pelaku perselingkuhan. D membuka ke publik perbuatan ayahnya.
"Udah nikah sama mama gue 25 tahun. Tapi di tahun 2024 kemarin dia putuskan buat bikin 'babak baru' hidupnya. Bukan pensiun, bukan. Tapi selingkuh," kata tersebut.
"Sama temen sekantor. Sesama ASN. Hebat banget ga tuh?!" lanjut dia.
Dia menjelaskan, ASN pengawas SMP (S) di Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor diduga berselingkuh dengan sesama ASN pengawas SD (S).
Pada Agustus 2024 lalu, ASN pengawas SMP (S) izin untuk poligami kepada istrinya. Istri dari S mengira bahwa itu hanya becanda dan tidak menanam rasa curiga.
Setelah itu, sikap S berbeda dan ketahuan berselingkuh oleh istrinya. Sang istri menemukan chat mesra pada Oktober 2024 lalu antara oknum ASN Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor itu.
"Isi chat: 'iya mih, mas tahu itu privasi' dan 'hehe iya sayang'," tulis @sugarplumpy.
Lebih lanjut, pada 3 Oktober 2024, S menampar istrinya dihadapan anaknya. Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan S kepada istrinya itu diketahui karena S ketahuan berselingkuh dengan teman kerjanya.
"Berantem gara-gara mama ga terima bapa gue selingkuh," kata dia.
Lebih parah lagi, pada 18 Oktober 2024, S hendak memukul istrinya menggunakan raket nyamuk. Untungnya, perbuatan itu segera dibatalkan oleh adiknya D.
"Untungnya, adik gue berhasil stop aksi itu. Memang ga ada luka, tapi luka mentalnya? Udah permanen buat kita semua," tulis dia.
Selain itu, ia membeberkan, istri dari S menemukan nota makan dan belanja jam tangan fancy di The Park Sawangan. Dia menyatakan, tempat tersebut dekat dengan rumah Pengawas SD.
D selaku pemilik akun X telah menghubungi S (wanita) secara baik-baik. Ia melanjutkan, nomornya dan keluarga telah diblokir.
"Nomor gue, nomor ibu gue. Nomor semua keluarga, diblok semua sama ibu S," jelas dia.
"Kita ga bisa kontak dia sama sekali. Tapi mereka? Masih asik mesra-mesraan," lanjutnya.
Lebih jauh, D memutuskan untuk pindah ke kos. Hal itu ia lakukan agar dapat bertingkah semuanya baik-baik saja. Ia mengaku, sejak kejadian itu, keharmonisan dalam rumah tangga sudah tidak ada lagi.
"Sejak ketahuan, rumah rasanya dingin. Bukan karena suhu, tapi karena suasananya. Karena ada luka yang ga pernah disembuhin, dan semua orang cuma pura-pura lupa," kata D.
Kontributor : Egi Abdul Mugni
Berita Terkait
-
Ketika Markas Pemkab Bogor Berubah Jadi Medan Tempur: Latihan Spesial Tiga Matra TNI
-
Bupati Rudy Susmanto Kocok Ulang 45 Pejabat Pemkab Bogor Demi Percepatan Pembangunan
-
Terima WTP ke-9 Berturut-turut, DPRD Kota Bogor Pertajam Pengawasan dan Penganggaran
-
Media Gathering DPRD Kota Bogor, Sampaikan Capaian Kinerja dan Program Kedepan
-
Drama Dugaan Perselingkuhan ASN Sampai ke Tangan Bupati Bogor, Anak Korban Minta Keadilan
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Zahaby Gholy Starter! Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Tinggal Klik! Ini Link Live Streaming Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Siapa Justen Kranthove? Eks Leicester City Keturunan Indonesia Rekan Marselino Ferdinan
-
Menko Airlangga Ungkap Dampak Rencana Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1
-
Modal Tambahan Garuda dari Danantara Dipangkas, Rencana Ekspansi Armada Kandas
Terkini
-
Bupati Bogor Rudy Susmanto Mau Gratiskan Kesehatan dan Pendidikan Negeri-Swasta
-
MWA Bangga Sekaligus Ditinggal Guru Besar Terbaik IPB, Siapa Pengganti Rektor Arif Satria?
-
Habib Nabil: Makna Sejati Hari Pahlawan Ada Pada Keberanian, Keikhlasan dan Pengorbanan
-
Sosok Ahli Ekologi Politik Resmi Gantikan Tri Handoko Pimpin BRIN, Sinyal Perubahan Arah Riset?
-
5 Rekomendasi Hotel di Jakarta di Bawah Rp500 Ribu, Pilihan Hemat dan Nyaman