SuaraBogor.id - Perayaan HUT ke-80 RI di Desa Kalongsawah, Kecamatan Jasinga, berubah menjadi arena pertumpahan darah. Alih-alih diisi kegembiraan, hari kemerdekaan justru ditandai dengan "perang kampung" yang merenggut satu nyawa.
Fakta-fakta baru kini mulai terungkap, termasuk detail mengejutkan mengenai korban dan perburuan polisi terhadap para provokator yang kini menghilang.
Kepolisian Resor Bogor kini bekerja ekstra keras, tidak hanya untuk mengungkap kasus ini hingga tuntas tetapi juga untuk mencegah api dendam kembali berkobar di antara warga.
Dalam perkembangan terbaru, Kapolres Bogor, AKBP Wikha Ardilestanto, mengungkap detail mengejutkan. Korban tewas berinisial S, dari Kampung Parungsapi, diduga juga membawa senjata tajam jenis parang saat bentrokan terjadi.
"Dibacok, si korban info awalnya pake parang tapi masih kita dalami dulu, tapi masih belum pasti kita lagi dalami," jelas AKBP Wikha, Senin (18/8/2025).
Informasi ini diperkuat dengan adanya bukti visual yang sedang diperiksa oleh penyidik. "Karena kan kita masih periksa saksi, kalau diliat di video kan pada pake parang tuh, kena tusuk diperut," lanjutnya.
Meskipun luka tusuk di perut korban terlihat jelas, pihak kepolisian tetap menunggu hasil autopsi resmi dari RSUD Leuwiliang untuk memastikan penyebab kematian dan kronologi detailnya.
Tragedi ini berawal dari euforia kemenangan. Warga Kampung Parungsapi merayakan kemenangan turnamen sepak bola HUT RI dengan melakukan konvoi.
Namun, saat melintasi Kampung Peutey, perayaan berubah menjadi petaka. Ejekan dan lemparan batu dari warga Kampung Peutey memicu bentrokan pertama.
Baca Juga: Update Bentrok Maut Jasinga: Polisi Buru Provokator yang Kabur dan Matikan HP
Meski tidak ada korban jiwa pada bentrokan awal, api dendam sudah tersulut di hati warga Kampung Parungsapi. Mereka tidak terima dan merencanakan serangan balasan.
"Pertama pas jalan pulang, terus ke kampung nya dia nyerang lagi, nah pas nyerang kedua ada yang meninggal," kata AKBP Wikha, menjelaskan kronologi dua babak bentrokan tersebut.
Pasca-insiden, polisi langsung bergerak cepat mengidentifikasi para pelaku dan provokator. Namun, para target utama kini telah melarikan diri. AKBP Wikha menyatakan bahwa para ketua pemuda yang diduga menjadi pemicu kini hilang kontak.
"Udah ada perkiraan sih, soalnya yang ketua-ketua pemuda nya nomer nya dimatiin semua, kabur semua, yang provokator provokator kita kejar semua," tegasnya, menandakan operasi perburuan besar-besaran sedang berlangsung.
Untuk mencegah bentrokan susulan, Polres Bogor mengambil langkah tegas. Sebanyak 75 personel gabungan disiagakan penuh di titik-titik rawan antara dua kampung yang hanya berjarak kurang dari dua kilometer tersebut.
"Iya dari tadi malem, kan tadi malem masih panas, makanya saya kesana. personil yang saya siagain 75 personil," jelas Kapolres.
Tag
Berita Terkait
-
Update Bentrok Maut Jasinga: Polisi Buru Provokator yang Kabur dan Matikan HP
-
Perayaan HUT RI ke-80 Berujung Maut: Warga Jasinga Tewas Dibacok Usai Laga Sepak Bola
-
Rusak Pesta Rakyat, Ini 4 Fakta Aksi Copet Berseragam Pramuka di Bogor
-
Polres Bogor Gelar Pangan Murah 5 Hari, Beras 5 Kg Cuma Rp55 Ribu, Ada Sayuran Gratis Pula!
-
Bukan Pemain Baru! Pencuri Berlian di Artha Gading Ternyata Pernah Tertangkap di Bogor
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Puncak Membara! Warga Korban PHK Siap Gugat Presiden, Janji Menteri Hanif Faisol Cuma Angin Surga?
-
Mengapa Truk Box Itu Gagal Menanjak? Misteri Penyebab Rem Blong di Tanjakan Ciampea Renggut Nyawa
-
Bentrok Kepentingan Tanah Desa vs Utang BLBI, Mendes Yandri Desak Keputusan Berani Pemerintah
-
Membongkar Strategi CIMB Niaga Bogor: Bukan Hanya Pinjaman, Tapi Garansi Bisnis Berkelanjutan
-
Lelang Tanah 800 Hektare Akibat 'Dosa Masa Lalu': Dua Desa Kuno di Bogor Jadi Tumbal Skandal BLBI