- Kualitas Konstruksi Diduga Buruk dan Rentan Bahaya
- Respon Cepat Pemerintah dan Tuntutan Investigasi Menyeluruh
- Insiden yang Menimbulkan Banyak Korban dan Kerusakan
SuaraBogor.id - Tragedi ambruknya atap SMKN 1 Cileungsi yang melukai puluhan siswa kini memasuki babak baru. Desakan publik untuk melakukan investigasi menyeluruh terhadap kualitas bangunan semakin kencang, menyoroti proyek pembangunan yang dilakukan pada tahun 2016.
Di sisi lain, Pemerintah Provinsi Jawa Barat di bawah komando Gubernur Dedi Mulyadi merespons cepat dengan instruksi audit besar-besaran di seluruh sekolah.
Insiden yang terjadi pada Rabu (10/9/2025) pagi itu tidak hanya menyisakan trauma, tetapi juga membuka kotak pandora mengenai dugaan buruknya kualitas konstruksi fasilitas pendidikan di Jawa Barat.
Suara kritis datang dari Ketua Gerakan Taruna Bogor (Getar), Dede Mulyana. Pria yang akrab disapa Demul ini mendesak Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat untuk tidak tinggal diam dan segera membentuk tim investigasi.
Menurutnya, ada kejanggalan pada struktur bangunan yang relatif baru tersebut.
"Intinya harus dilakukan investigasi oleh Disdik Jabar, karena kalau melihat bangunan belum lama juga dilakukan perbaikan setahu saya," kata Demul kepada Suarabogor, Kamis (11/9/2025).
Demul secara spesifik menyoroti pemilihan material yang diduga tidak sesuai dengan beban bangunan, sebuah kecurigaan yang bisa menjadi titik awal penyelidikan.
"Ini juga harus dilihat, siapa yang memegang proyek pembangunan itu. Harus dikaji betul, kalau saya lihat juga kan itu bajaringan, dan pake genteng. Kalau genteng kan gak kuat banget kalau pakai bajaringan. Terbukti kita bisa saksikan ambruk," sambungnya.
Ia juga menuntut Pemkab Bogor untuk ikut bertanggung jawab atas nasib para korban dan proaktif melakukan pengecekan terhadap bangunan sekolah lainnya di wilayah mereka. "Jangan sampai menimbulkan korban," tegasnya.
Baca Juga: Atap SMKN 1 Cileungsi Ambruk Timpa Puluhan Siswa, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Soroti Proyek 2016
Merespons cepat, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi tidak hanya menyatakan keprihatinannya, tetapi juga langsung mengeluarkan instruksi tegas.
Melalui akun media sosial resminya, ia memerintahkan seluruh kepala sekolah SMA/SMK negeri se-Jabar untuk segera melaporkan kondisi bangunan yang berisiko.
“Saya meminta kepala sekolah untuk mengidentifikasi ruang kelas yang rusak, yang berpotensi roboh, yang mengganggu kenyamanan anak-anak kita untuk belajar. Segera dilaporkan karena pemerintah provinsi akan segera melakukan pembangunan pada tahun ini juga,” kata Dedi Mulyadi.
Dedi menargetkan perbaikan masif ini bisa tuntas dalam tahun anggaran berjalan, yakni antara September hingga Desember 2025. Namun, langkahnya tak berhenti di situ. Ia secara terbuka menyatakan bahwa kualitas pembangunan SMKN 1 Cileungsi pada 2016 dipastikan buruk dan memerintahkan Inspektorat untuk turun tangan.
“Dipastikan kualitas pembangunannya buruk kalau sampai atapnya roboh. Untuk itu saya juga sudah meminta inspektorat melakukan pemeriksaan, termasuk siapa yang dulu membangunnya,” tegasnya.
Gubernur Dedi memastikan pihak-pihak yang terlibat dalam proyek berkualitas rendah tersebut akan dimintai pertanggungjawaban hukum.
Berdasarkan data final dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, dampak dari insiden ini cukup signifikan. Kepala Pelaksana BPBD, Ade Hasrat, melaporkan bahwa total ada 31 orang, terdiri dari siswa dan guru, yang mengalami luka-luka.
Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 09.15 WIB itu merusak empat ruangan sekaligus, mencakup dua ruang kelas dan dua ruang pertemuan. Para siswa yang sedang belajar di kelas 10 dan 12 menjadi korban utama saat atap dan dinding ruangan runtuh menimpa mereka.
Tag
Berita Terkait
-
Atap SMKN 1 Cileungsi Ambruk Timpa Puluhan Siswa, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Soroti Proyek 2016
-
Bukan Cuma Musibah, Ini 3 Fakta Mengerikan di Balik Ambruknya Sekolah di Bogor
-
Lagi, Sekolah di Bogor Ambruk! Alarm Bahaya Kualitas Bangunan Mengancam Nyawa Siswa
-
Ketua DPRD Apresiasi Kegiatan RRI Fest Bertema Lebih Sehat, Lebih Hijau, Lebih Berbudaya
-
Detik-detik Horor di SMKN 1 Cileungsi: Atap Ambruk Saat Belajar, Puluhan Siswa Dilarikan ke RS
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
-
Usai Dilantik, Menkeu Purbaya Langsung Tanya Gaji ke Sekjen: Waduh Turun!
-
Kritik Sosial Lewat Medsos: Malaka Project Jadi Ajak Gen Z Lebih Melek Politik
Terkini
-
Buntut Atap SMKN 1 Cileungsi Ambruk: Desakan Investigasi Menguat, Dedi Mulyadi Bidik Proyek 2016
-
Atap SMKN 1 Cileungsi Ambruk Timpa Puluhan Siswa, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Soroti Proyek 2016
-
Bukan Cuma Musibah, Ini 3 Fakta Mengerikan di Balik Ambruknya Sekolah di Bogor
-
Lagi, Sekolah di Bogor Ambruk! Alarm Bahaya Kualitas Bangunan Mengancam Nyawa Siswa
-
Ketua DPRD Apresiasi Kegiatan RRI Fest Bertema Lebih Sehat, Lebih Hijau, Lebih Berbudaya