- Penyebab kelangkaan bukan dari pembatasan kuota impor
- Solusi utama adalah kolaborasi SPBU swasta dengan Pertamina
- Pemerintah akan mengawasi secara ketat distribusi BBM di lapangan
SuaraBogor.id - Pemandangan antrean atau papan BBM Habis di beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) swasta mulai meresahkan warga.
Menjawab kekhawatiran ini, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia angkat bicara dengan solusi tegas: SPBU swasta yang kekurangan pasokan diminta segera berkolaborasi dengan Pertamina.
Langkah ini diambil untuk memastikan ketersediaan bahan bakar di masyarakat tidak terganggu dan mencegah potensi kelangkaan yang lebih luas.
Menurut Bahlil, intervensi negara dalam hal ini adalah sebuah keharusan.
"Kenapa? Karena ini terkait dengan hajat hidup orang banyak. Cabang-cabang industri yang menyangkut hajat hidup orang banyak itu tetap harus dikontrol oleh negara, supaya semuanya baik," katanya, dilansir dari Antara.
Di tengah isu kelangkaan, muncul spekulasi bahwa penyebabnya adalah pembatasan kuota impor BBM oleh pemerintah.
Namun, Bahlil dengan cepat menepis tudingan tersebut. Ia menegaskan bahwa pemerintah justru telah proaktif menambah kuota impor BBM untuk SPBU swasta sebesar 10 persen di tahun ini.
Langkah ini, menurutnya, seharusnya sudah cukup untuk menjadi bantalan pasokan dan mencegah terjadinya kekurangan.
“Contoh, 2024 si perusahaan A mendapat 1 juta kiloliter, di 2025 kita memberikan kuota impor 1 juta kiloliter plus 10 persen, berarti 1 juta 100 kiloliter. Jadi, sangatlah tidak tepat kalau dikatakan kuota impornya tidak kita berikan,” ujar Bahlil.
Baca Juga: Bukan Jaga Malam Biasa: Siskamling Canggih di Bogor Ini Jadi Percontohan, Apa Rahasianya?
Dengan pernyataan ini, pemerintah seolah menegaskan bahwa masalah kelangkaan bukan berada di sisi regulasi kuota, melainkan kemungkinan pada manajemen pasokan di tingkat operator SPBU swasta itu sendiri.
Untuk memastikan solusi berjalan efektif, Bahlil tidak hanya sekadar mengeluarkan imbauan.
Ia mengungkapkan telah memimpin langsung rapat bersama jajaran Pertamina dan membentuk tim khusus. Tugas utama tim ini adalah mengawasi secara ketat perkembangan distribusi BBM di lapangan.
Pemerintah berjanji akan terus memantau situasi, termasuk mengantisipasi potensi dampak turunan seperti masalah pada tenaga kerja di SPBU terkait.
Kolaborasi dengan Pertamina dianggap sebagai jalan keluar paling cepat dan strategis untuk mengatasi kekurangan pasokan di sejumlah SPBU swasta.
Bagi masyarakat, pesan utamanya jelas pemerintah menjamin ketersediaan BBM melalui peran sentral Pertamina sebagai BUMN energi, sementara operator swasta didorong untuk lebih adaptif dan kooperatif demi kelancaran pelayanan publik.
Berita Terkait
- 
            
              Bukan Jaga Malam Biasa: Siskamling Canggih di Bogor Ini Jadi Percontohan, Apa Rahasianya?
- 
            
              Bolos 6 Bulan, Desy Yanthi Utami Masih Ditransfer Gaji dan Tunjangan dari DPRD Kota Bogor
- 
            
              Desy Yanthi Utami Anggota DPRD Bogor Bolos 6 Bulan Alasan Sakit, Hartanya Rp2,6 M, Ada Video Liburan
- 
            
              Miris, Dikerubungi Lalat di Pinggir Kali Puncak, Bayi Perempuan Ini Bertahan Hidup
- 
            
              Dibakar Hidup-Hidup! Tragedi Mengerikan yang Terungkap dari Rekaman CCTV Sebuah Ruko di Ciangsana
Terpopuler
- Profil 3 Pelatih yang Dirumorkan Disodorkan ke PSSI sebagai Pengganti Kluivert
- 5 Rekomendasi Mobil Sunroof Bekas 100 Jutaan, Elegan dan Paling Nyaman
- 5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
- Warna Lipstik Apa yang Bagus untuk Usia 40-an? Ini 5 Rekomendasi Terbaik dan Elegan
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
Pilihan
- 
            
              Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
- 
            
              Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
Terkini
- 
            
              Proyek Vital Bogor Mandek Total Akibat 'Sengkarut' Kebijakan Dedi Mulyadi dan Material Langka
- 
            
              4 Fakta Penting Kasus Korupsi Timah Harvey Moeis, Dari Vonis 20 Tahun Hingga Dekam di Lapas Cibinong
- 
            
              3 Fakta Mengejutkan dari Kasus Wanita Paruh Baya Tanpa Listrik di Pamijahan
- 
            
              Harvey Moeis Resmi Jalani Vonis 20 Tahun Penjara di Lapas Cibinong Bogor
- 
            
              5 Poin Penting Video Viral Istri Kades di Cigudeg Pamer Uang: Dari Camat dan Komentar Pedas Netizen