-
Bogor darurat perundungan: 97 kasus tercatat sepanjang 2024, dianggap fenomena gunung es yang merusak mental.
-
Pemkot Bogor luncurkan program "My Buddy, Stop Bullying" (Satpol PP Sahabat Pelajar) atasi kasus yang terus meningkat.
-
Kasus perundungan naik 15 persen per tahun, bahkan terjadi sejak tingkat SD dan melibatkan tenaga pendidik.
SuaraBogor.id - Kota Bogor, Jawa Barat dikenal dengan udaranya yang sejuk dan suasana asri, ternyata menyimpan permasalahan serius yang mengancam generasi mudanya.
Wakil Wali Kota Bogor, Jenal Mutaqin, secara terbuka mengungkapkan bahwa sepanjang tahun 2024 ini, terdapat 97 kasus perundungan (bullying) yang tercatat di Kota Bogor.
Angka ini bukan sekadar statistik, melainkan cerminan dari fenomena gunung es yang berpotensi merusak mental dan masa depan anak-anak serta remaja di kota tersebut.
Jenal menegaskan bahwa masalah ini memerlukan perhatian serius dan penanganan segera, mengingat dampak jangka panjangnya terhadap perkembangan psikologis individu.
"Permasalahan tersebut menjadi perhatian serius Pemerintah Kota Bogor melalui Satpol PP," ujar Jenal dilansir dari Antara.
Ia menambahkan bahwa perundungan tidak hanya terjadi antar siswa, tetapi juga bisa melibatkan keluarga hingga tenaga pendidik, memperlihatkan kompleksitas akar masalahnya.
Dampak dari tindakan perundungan ini sangat fatal bagi korban.
"Bahaya bullying dapat merusak mental korban dan menghambat penerimaan kurikulum pendidikan saat kegiatan belajar,” katanya,
Menanggapi kondisi darurat ini, Pemerintah Kota Bogor bergerak cepat. Mulai tahun ini, Pemkot Bogor meluncurkan program inovatif bernama Satpol PP Sahabat Pelajar “My Buddy, Stop Bullying”.
Baca Juga: Panas Persaingan POPDA XIV: Kota Bogor Kunci Posisi Tiga, Siap Kejar Puncak
Program ini bukan sekadar sosialisasi biasa, melainkan implementasi nyata dari Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2021 tentang Ketertiban Umum, yang menekankan pentingnya menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi seluruh warga, termasuk pelajar.
Program "My Buddy, Stop Bullying" merupakan hasil kolaborasi strategis antara Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dengan Yayasan Rumah Kedua.
“Treatment anti-bullying memang sudah banyak dilakukan. Hari ini Satpol PP bersama Yayasan Rumah Kedua me-launching program anti-bullying sebagai bentuk nyata dari Perda Tibum,” ujarnya.
Dalam pelaksanaannya, program ini tidak hanya memberikan pengarahan satu arah. Para siswa diajak untuk memahami secara mendalam berbagai bentuk perundungan, dengan fokus khusus pada perundungan verbal.
Mengapa verbal? Karena seringkali, perundungan verbal dianggap sepele namun justru menjadi awal mula dan pemicu terjadinya kasus-kasus perundungan yang lebih serius dan berdampak fisik.
Edukasi menyeluruh ini sangat penting, tidak hanya di lingkungan sekolah tetapi juga di dalam keluarga, agar angka kasus tidak terus bertambah dan masyarakat lebih peka terhadap isu ini.
Berita Terkait
-
Panas Persaingan POPDA XIV: Kota Bogor Kunci Posisi Tiga, Siap Kejar Puncak
-
Pemkab Bogor Buka Seleksi Mutasi PNS, Incar Talenta Terbaik untuk Tata Kelola Modern
-
Nostalgia di Alun-alun Bogor: Bima Arya Soroti Nilai Magis Foto Cetak di Pameran Satu Dekade PFI
-
Partai Bulan Bintang Tolak Keras Ambang Batas Parlemen Tinggi: Suara Kaum Marginal Terancam?
-
Kisah Awal Ribuan Mimpi: Pekan Ta'aruf UIKA 2025, Langkah Pertama Menuju Global Impact
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Transformasi Digital BRI Diperkuat Melalui Fitur Reksa Dana dalam BRImo
-
Warga Klapanunggal Bogor Temukan Mayat Anak Membengkak di Samping Ibu Lansia yang Lemas
-
Wajah Baru Refleksi Akhir Tahun Bogor: Antara Doa, Syukur dan Dukungan untuk Pedagang Kecil
-
Tanpa Pesta Pora, Pemkab Bogor Pilih Peluk 1.200 Yatim dan Lansia di Penghujung 2025
-
Siap-siap! Warga Bogor Barat Bakal Punya Tempat Nongkrong Semi Mall Baru