-
Dua wanita di Bogor hidup dalam kemiskinan ekstrem tanpa listrik, bantuan tertunda. Kasus ini mengejutkan Dinsos setelah viral.
-
Kepala Dinsos Bogor menyentil keras Kepala Desa Pamijahan karena dianggap kurang peka terhadap warganya yang terlantar dan butuh bantuan.
-
Ketergantungan pada belas kasih tetangga untuk makan menunjukkan buruknya pendataan dan perhatian desa pada warga paling rentan.
SuaraBogor.id - Kasus dua wanita paruh baya di Desa Pamijahan, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, yang hidup dalam kesulitan ekonomi ekstrem hingga viral di media sosial, telah membuka mata Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bogor.
Kepala Dinsos Kabupaten Bogor, Farid Ma'ruf, bahkan terang-terangan menyentil kepala desa untuk lebih peka.
Berikut adalah 3 fakta menarik (dan miris) yang terungkap dari kasus ini:
1. Bertahun-tahun Hidup Tanpa Listrik, Bantuan Tak Kunjung Terealisasi
Salah satu wanita paruh baya yang menjadi sorotan, seorang sebatang kara di Desa Pamijahan, mengalami kesulitan ekonomi yang parah. Yang paling mengejutkan, ia hidup tanpa aliran listrik dan harus bermalam dalam kegelapan setiap malamnya.
Farid Ma'ruf mengungkapkan bahwa wanita ini sudah bertahun-tahun mengajukan bantuan, namun tak kunjung terealisasi. Dinsos Kabupaten Bogor akhirnya turun tangan langsung untuk menyelesaikan masalah listrik ini setelah kasusnya viral.
2. Pemerintah Desa Dinilai Kurang Peka dan Abai Pendataan Masalah Masyarakat
Farid Ma'ruf menekankan bahwa pemerintahan desa adalah tingkatan yang mestinya paling mengetahui kondisi masyarakatnya, termasuk yang membutuhkan uluran tangan.
Ia mengkritik bahwa seharusnya tidak perlu ada imbauan lagi, karena penanganan masyarakat terlantar adalah kewajiban pemerintah desa.
Farid juga menyayangkan jika pemerintah desa hanya fokus mendata potensi wilayah, tetapi abai mendata masalah dan kebutuhan warganya yang paling rentan.
Baca Juga: Harvey Moeis Resmi Jalani Vonis 20 Tahun Penjara di Lapas Cibinong Bogor
3. Salah Satu Paruh Baya Hidup dari Uluran Tangan Tetangga untuk Makan
Fakta lain yang terungkap adalah kondisi paruh baya kedua di Desa Pamijahan yang mengalami kekurangan ekonomi serupa. Wanita ini dinarasikan harus menunggu uluran tangan dari tetangga hanya untuk mendapatkan makanan.
Hal ini menunjukkan betapa parahnya kondisi beberapa warga di desa tersebut yang luput dari perhatian, hingga mengandalkan belas kasih sesama warga untuk bertahan hidup.
Berita Terkait
-
Harvey Moeis Resmi Jalani Vonis 20 Tahun Penjara di Lapas Cibinong Bogor
-
5 Poin Penting Video Viral Istri Kades di Cigudeg Pamer Uang: Dari Camat dan Komentar Pedas Netizen
-
Nenek Sebatang Kara Hidup Gelap Gulita Bertahun-tahun, Dinsos Bogor Sentil Kades: Harus Peka
-
Pamer Uang Segepok, Istri Kades di Bogor Bikin Geger! Dituding Tak Masalah Soal Penutupan Tambang
-
Bukan Cuma Puncak! Pamijahan Tawarkan Paket Komplet Adventure dan Instagenic di Bogor
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Jadwal KRL Bogor-Jakarta 15 Desember 2025: Keberangkatan Awal hingga Kereta Terakhir
-
Modal 900 Ribuan! Ini Rekomendasi Sepeda Bapak-Bapak di Bawah Rp1 Juta yang Masih Layak Pakai
-
Bukan Sopir Tetap! Ini Pengakuan Kepala SPPG Utara Soal Mobil Maut Penabrak 18 Siswa dan Guru SD
-
Dukungan Rumah BUMN BRI Dorong Malessa Naik Kelas dan Siap Ekspor
-
Waspada Libur Nataru! Tanggal Ini Diprediksi Jadi Puncak Macet di Pintu Masuk Bogor