Depok Batal Gelar Sekolah Tatap Muka pada Januari 2021

Menurut Thamrin, Pemkot Depok lebih mengutamakan kesehatan dan keselamatan para peserta didik.

Rizki Nurmansyah
Kamis, 17 Desember 2020 | 18:32 WIB
Depok Batal Gelar Sekolah Tatap Muka pada Januari 2021
Siswa mengikuti simulasi sekolah tatap muka, Selasa (8/12/2020). [ANTARA FOTO/Fikri Yusuf]

SuaraBogor.id - Rencana uji coba sekolah tatap muka di Kota Depok yang dijadwalkan pada Januari 2021 batal dilaksanakan.

Pembatalan tersebut dibuat oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok.

Hal tersebut lantaran angka kasus Covid-19 di Depok yang kembali fluktuatif hingga menyebabkan Kota Depok kembali masuk zona merah.

"Untuk di Kota Depok pembelajaran tatap muka, pada semester dua ini (Januari 2021), belum kita lakukan," kata Kadisdik Kota Depok Mohammad Thamrin di Balai Kota Depok, Kamis (17/12/2020).

Baca Juga:Kasus Covid-19 Tinggi, Ganjar Minta Pembelajaran Tatap Muka Ditunda

Menurut Thamrin, Pemkot Depok lebih mengutamakan kesehatan dan keselamatan para peserta didik.

"Jadi dengan melihat kondisi seperti ini, kita utamakan adalah menjaga kesehatan dan keselamatan peserta didik atau anak-anak didik kita. Jadi, kita utamakan itu," terangnya dilansir dari Ayobandung.com—jaringan SuaraBogor.id, grup Suara.com.

Guru memeriksa suhu tubuh siswa sebelum memasuki kelas saat simulasi pembelajaran tatap muka di SD Widiatmika, Jimbaran, Badung, Bali, Selasa (8/12/2020). [ANTARA FOTO/Fikri Yusuf]
Guru memeriksa suhu tubuh siswa sebelum memasuki kelas saat simulasi sekolah tatap muka di SD Widiatmika, Jimbaran, Badung, Bali, Selasa (8/12/2020). [ANTARA FOTO/Fikri Yusuf]

Kasus Covid-19 di Kota Depok masih terus meningkat. Pada hari ini, Kamis (17/12/2020), pasien positif Covid-19 bertambah 195 orang.

Adapun total pasien positif Covid-19 di Depok yakni mencapai 13.723 orang. Hal itu berdasarkan laporan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 (GTPPC) Kota Depok.

Untuk pasien sembuh juga bertambah cukup banyak yakni 150 orang. Total pasien sembuh menjadi 10.592 orang atau 77,18 persen dari total kasus konfirmasi positif.

Baca Juga:Pengumuman! Vaksin Covid-19 Gratis untuk Warga Bogor, Depok dan Cianjur

Adapun korban positif Covid-19 yang meninggal dunia bertambah empat orang. Total korban meninggal dunia karena Covid-19 mencapai 344 orang.

Untuk kasus konfirmasi aktif sebanyak 2.787 orang atau 20,31 persen.

Untuk suspek aktif sebanyak 568 orang atau 4,98 persen dan kontak erat aktif sebanyak 2.298 orang atau 11,93 persen.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan ada delapan daerah yang masuk zona merah Covid-19 di Jawa Barat (Jabar). Yakni, Kabupaten Garut, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Kerawang, Kabupaten Bandung Barat, Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bekasi dan Kota Depok.

"Zona merah bertambah menjadi delapan wilayah. Salah satunya Kota Depok karena penyebaran Covid-19 terus meningkat. Jadi kita harus waspada," ujar Ridwan, Selasa (15/12/2020).

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berjalan menuju kendaraannya usai menjalani pemeriksaan di Ditreskrimum Polda Jabar, Bandung, Jawa Barat, Rabu (16/12/2020).  [ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi]
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berjalan menuju kendaraannya usai menjalani pemeriksaan di Ditreskrimum Polda Jabar, Bandung, Jawa Barat, Rabu (16/12/2020). [ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi]

Menurut Ridwan Kamil, sudah dua pekan ini Kota Depok zona merah.

"Kami mengimbau warga di 8 zona merah Covid-19 di Jabar untuk waspada dan memperhatikan segala potensi yang akan terjadi agar tidak terpapar virus Corona baru itu. Saya minta protokol kesehatan 3M (memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan) selalu diterapkan," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak