Ini Dampak Bullying Bagi Pelaku, Korban, dan Orang yang Menyaksikannya

Berikut inidampak yang ditimbulkan dari perilaku bullying, tidak hanya kepada korban bullying.

Risna Halidi
Sabtu, 09 Januari 2021 | 12:40 WIB
Ini Dampak Bullying Bagi Pelaku, Korban, dan Orang yang Menyaksikannya
Ilustrasi: Ini Dampak Bullying Bagi Pelaku, Korban, dan Orang yang Menyaksikannya (Antara)

SuaraBogor.id - Bullying atau perundungan dapat memiliki dampak pada psikis baik secara jangka pendek hingga jangka panjang.

Dikutip dari Stop Bullying, berikut ini dampak yang ditimbulkan dari perilaku bullying, tidak hanya kepada korban bullying, tetapi juga pelaku dan orang yang menyaksikan bullying itu sendiri.

Dampak-dampak tersebut antara lain:

Korban Bullying
Anak yang menjadi korban bullying biasanya akan mengalami berbagai masalah serius. Permasalahan tersebut meliputi masalah kesehatan fisik, sosial, emosial, akademik, dan mental yang buruk. Dari perlakuan yang diterima dirinya akan membuat dirinya mengalami berbagai hal seperti:

Baca Juga:Sempat Dibully, Kisah Nenek O Pengacara dengan Nama Terpendek di Dunia

1. Depresi dan kecemasan
Korban bullying biasanya akan memiliki gangguan depresi dan kecemasan. Hal ini karena meningkatnya perasaan sedih dan kesepian pada dirinya. Selain itu, perlakuan bullying yang diterimanya akan mengubah pola tidur, makan, hilangnya minat pada aktivitas yang biasa mereka nikmati. Bahayanya, permasalahan ini akan dialaminya jangka panjang hingga dewasa.

2. Keluhan kesehatan
Sebab adanya perlakuan kasar, atau ucapan yang membuatnya depresi, itu akan membuat dirinya tidak berminat untuk melakukan berbagai hal, seperti makan. Hal itu akan membuatnya mengalami gangguan kesehatan yang cukup parah.

3. Prestasi akademik menurun
Biasanya korban bullying, nilai akademiknya akan menurun. Hal ini karena perlakuan bullying yang diterimanya, membuatnya tidak fokus belajar. Selain itu, jika pelakunya berada di instansi pendidikan yang sama, akan membuatnya sering bolos karena takut bertemu.

Diketahui, sejumlah kecil anak yang mengalami bullying mungkin membalas melalui tindakan yang sangat kejam. Dalam 12 dari 15 kasus penembakan di sekolah pada 1990-an, para penembak memiliki riwayat diintimidasi.

Pelaku Bullying
Seseorang yang terbiasa melakukan tindak bullying terhadap orang lain cenderung akan melakukan hal yang sama hingga dewasa. Lebih parahnya, ia dapat melakukan hal kekerasan yang menjadikannya seorang kriminal. Dampak yang dialaminya jika terus-menerus melakukan hal tersebut di antaranya:

Baca Juga:"Saya Bangga Punya Nama O"

1. Menyalahgunakan alkohol dan narkotika
Biasanya anak yang melakukan bullying kepada orang lain, tidak peduli dengan hal yang baik dan buruk. Oleh karena itu, pelaku bullying sangat berpotensi terjun ke dalam hal buruk seperti menyalahgunakan alkohol dan narkotika.

2. Sering berkelahi
Seseorang yang melakukan bullying biasanya sering berkelahi, walaupun tidak dengan korban bullying. Mereka akan merusak properti yang ada di sekelilingnya. Selain itu ia juga berisiko putus sekolah karena banyaknya aturan yang telah dilanggarnya.

3. Melakukan seks di usia dini
Seorang pelaku bullying tidak peduli dengan hal yang baik dan buruk. Oleh karena itu, pelaku juga sangat berpotensi melakukan hubungan seksual sebelum waktunya.

4. Berpotensi menjadi kriminal
Pelaku bullying sangat berpotensi menjadi seorang kriminal. Hal ini karena kebiasaan yang dilakukannya sejak usia muda menjadikan dirinya melakukan hal yang sama saat dewasa. Selain itu, ia juga berpotensi melakukan hal yang lebih buruk sehingga menjadi kriminal.

5. Bersikap kasar terhadap pasangan
Sikap kasar yang biasa dilakukannya kepada seseorang juga dapat membuatnya melakukan hal yang sama terhadap pasangan. Hal ini akan terus dibawanya hingga ia dewasa.

Orang yang menyaksikan tindak bullying
Seseorang yang menyaksikan tindak bullying dapat berpotensi mengalami dua hal. Dua hal tersebut yaitu, ia akan meniru pelaku bullying atau merasakan hal depresi yang dialami korban bullying. Oleh karena itu biasanya mereka bisa menjadi seseorang yang buruk. Namun, dirinya juga bisa menjadi tertekan dan depresi serta rasa takut akan mengalami hal yang sama. (Penulis: Fajar Ramadhan)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini

Tampilkan lebih banyak