Sriwijaya Air Jatuh, Capt Afwan Eks TNI AU Tugas di Skadron Udara 4 dan 31

Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta-Pontianak jatuh di perairan sekitar Kepulauan Seribu, Jakarta.

Pebriansyah Ariefana
Minggu, 10 Januari 2021 | 06:15 WIB
Sriwijaya Air Jatuh, Capt Afwan Eks TNI AU Tugas di Skadron Udara 4 dan 31
Petugas berjaga di Posko Crisis Center Sriwijaya Air SJ 182 di Terminal 2D Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (9/1/2021). [ANTARA FOTO/Fauzan]

SuaraBogor.id - Pilot Pesawat Sriwijaya Air jatuh, Capt Afwan mantan anggota TNI AU. Capt Afwan pernah bertugas di Skadron Udara 4 dan Skadron Udara 31.

Sriwijaya Air  SJ182 rute Jakarta-Pontianak jatuh di perairan sekitar Kepulauan Seribu, Jakarta.

Hal itu dikatakan Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsekal Pertama TNI Indan Gilang B.

Capt Afwan, pilot pesawat, merupakan mantan personel TNI AU yang sudah purna tugas sejak tahun 1998.

Baca Juga:Sriwijaya Air Sediakan Penginapan Untuk Keluarga Penumpang Pesawat SJY 182

"Beliau (Afwan) pernah berdinas di Skadron Udara 4 dan Skadron Udara 31," kata Gilang, seperti diberitakan Antara, Sabtu (09/01/2021).

Anggota Basarnas mendirikan tenda posko di Dermaga Pelabuhan JICT 2, Jakarta, Sabtu (9/1/2021). [ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay]
Anggota Basarnas mendirikan tenda posko di Dermaga Pelabuhan JICT 2, Jakarta, Sabtu (9/1/2021). [ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay]

Adapun untuk membantu proses pencarian pesawat, Gilang menegaskan TNI AU telah menyiagakan helikopter dan pesawat fix wing untuk mendukung operasi pencarian dan pertolongan (Search and Rescue - SAR).

"Helikoter Super Puma NAS-332 Skadron Udara 6 dan EC-725 Caracal Skadron Udara 8 Lanud Atang Sendjaja Bogor serta personel SAR dari Korpaskhas telah disiagakan," katanya.

Selain helikopter, lanjut dia, TNI AU juga menyiapkan pesawat fix wing Boeing 737 Intai Maritim Skadron Udara 5 Lanud Sultan Hasanudin Makassar dan CN-295 Skadron Udara 2 Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta.

Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 take off dari Bandara Sukarno Hatta pukul 14.40 WIB dan dijadwalkan mendarat di Bandara Supadio Pontianak pukul 15.50 WIB, hilang kontak di atas pulau Lancang Kepulauan Seribu.

Prajurit Batalyon Intai Amfibi-1 (Taifib) Korps Marinir menaikkan perahu karet ke atas KRI Gilimanuk-531 di Dermaga Pelabuhan JICT 2, Jakarta, Sabtu (9/1/2021). [ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay]
Prajurit Batalyon Intai Amfibi-1 (Taifib) Korps Marinir menaikkan perahu karet ke atas KRI Gilimanuk-531 di Dermaga Pelabuhan JICT 2, Jakarta, Sabtu (9/1/2021). [ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay]



Gilang juga mengungkapkan kalau di dalam pesawat yang jatuh tersebut ada tiga anggota keluarga personel TNI AU yang bertugas di Pangkalan Udara (Lanud) Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat.

"Benar ada tiga anggota keluarga personel TNI AU masuk manifest pesawat. Suaminya berdinas di Lanud Supadio, Pontianak," katanya.

Tiga anggota keluarga dari personel TNI AU itu, yakni Rahmania Ekananda (istri), Dinda Amelia (anak), dan Fazila Ammara (anak). Mereka keluarga dari Kepala Dinas Logistik (Kadislog) Lanud Supadio Kolonel Teknik Akhmad Khaidir.

Gilang berharap para penumpang pesawat Sriwijaya Air dapat segera ditemukan oleh petugas.

Baca Juga:TNI AU Kerahkan Pesawat Fix Wing untuk Cari Sriwijaya Air

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini