SuaraBogor.id - Sebanyak 9.160 dosis vaksin Covid-19 Sinovac tiba di Bogor. Vaksin COVID-19 Sonovac disimpan di gudang farmasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (12/1/2021).
Saat tiba di Dinkes Kota Bogor, vaksin Covid-19 jenis Sinovac yang diangkut kendaraan truk pendingin bertuliskan POS Logistick dengan nomor polisi B 9274 CXS langsung diturunkan.
Terlihat ada lima box vaksin Covid-19 jenis Sinovac atau 9.160 dosis, yang langsung dimasukkan ke gudang farmasi Dinkes Kota Bogor.
Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto mengatakan, vaksin Covid-19 jenis Sinovac ini merupakan tahap awal yang akan segera di distribusiakan sasarannya kepada tenaga kesehatan (Nakes) yang ada di Kota Hujan.
Baca Juga:Begini Kesiapan Polres Karangasem dan TNI Kawal Vaksi Covid-19
"Vaksin yang datang pertama ini jenis Sinovac yang akan kami distribusikan kepada Nakes pada tahap awal yakni tanggal 14 Januari (2021)," kata Bima Arya ketika ditemui di Dinkes Kota Bogor.
Menurut Bima, yang akan mendapatkan vaksin tahap awal kali ini yakni 9.150 Nakes dan 10 pejabat di Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Bogor.
"Kita sudah siap semua untuk melakukan pemberian 10 dosis vaksin pada tanggal 14 nanti, akan secara seremoni yang akan diterima oleh penerima pertama oleh pak wakil wali kota, Forkopimda, ketua MUI, dirut RSUD Kota Bogor dan Kadinkes," imbuhnya.
"Kemudian bertahap untuk 9.150 dosis vaksin itu untuk tenaga kesehatan yang akan dilakukan di 64 Paskes, ada di RS dan ada Puskesmas dan klinik," sambungnya.
Dijelaskan Bima, pendistribusian vaksin Covid-19 jenis Sinovac ini sudah dijadwalkan sebelumnya dan akan bertahap selama dua bulan di 64 titik.
Baca Juga:Hasil Tes Swab Negatif, Nurdin Abdullah Siap Disuntik Vaksin Covid-19
Semua Nakes yang akan mendapatkan vaksin Covid-19 jenis Sinovac ini sudah di data Dinkes Kota Bogor.
"Untuk semuanya Nakes yang akan menerima vaksin sudah di informasikan, semuanya sudah tahu hari apa dan di mana. Dan untuk distribusinya di 64 Paskes yang sudah ditentukan juga," jelasnya.
Jika tahap awal pendistribusian vaksin selesai untuk Nakes, tentu selanjutnya kepada masyarakat umum. Ia menyarankan agar tidak panik atau takut, sebab sudah disahkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, serta Majelis Ulama Indonesia (MUI).
"Jangan khawatir atau takut lagi, soalnya sudah ada dari BPOM dan MUI," ucapnya.
Ia menambahkan, pada pemberian vaksin Covid-19 kali ini dirinya tidak diperbolehkan. Sebab, dia sudah dalam kategori penyintas atau pernah terinfeksi Corona.
"Saya dilarang, oleh pemerintah pusak yaitu Kemenkes, karena ada beberapa kelompok yang dikeluarkan oleh pemerintah, nomor satu adalah penyintas, saya adalah penyintas. Kemudian yang memiliki komorbid dan imun atau yang lainnya seperti ibu hamil, ibu menyusui itu dikeluarkan dan tidak boleh dulu," tukasnya.
Ditempat yang sama Kapolresta Bogor Kota, Kombes Susatyo menuturkan, pihaknya akan memberikan pengamanan selama 24 jam vaksin Covid-19 jenis Sinovac.
"Kami dari pihak Polresta Bogor akan memberikan pengamanan 24 jam vaksin ini, sampai dengan semuanya terdistribusikan kepada tenaga kesehatan kita, kita akan tempatkan personel disini," tuturnya.
"Termasuk kami akan melakukan Cyber Patrol terhadap isue-isue hoax terkait dengan adanya vaksin ini, kita ingin masyarakat aman dan nyaman pikirannya, tidak tegang dengan berita-berita hoax yang bisa menghasut masyarakat lebih pesimis," tutupnya.
Pantauan Suarabogor.id dilokasi turut hadir Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim dan Kapolresta Bogor Kota, Kombes Susatyo turut mengawal langsung proses distribusi ke gudang farmasi Dinkes Kota Bogor.
Wali kota bukan orang pertama penerima vaksin COVID-19
Orang pertama yang akan menerima vaksin Covid-19 di Kota Bogor bukan Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, melainkan wakilnya yakni Dedie A Rachim, pada Kamis 14 Januari 2021 nanti.
Eks pejabat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu dijadwalkan pertama kali menerima vaksin Covid-19 di Kota Bogor, karena menggantikan Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto yang tidak memenuhi kriteria penerima vaksin.
"Nanti pada tanggal 14 saya akan langsung menerima vaksin orang pertama di Kota Bogor, konteksnya yakni meyakinkan masyarakat bahwa vaksin ini aman," katanya.
Dedie berujar, dirinya akan mempersiapkan kondisi fisiknya saat ini untuk menerima vaksin Covid-19 jenis Sinovac yang akan mulai didistribusikan pada Kamis 14 Januari 2021.
"Menjaga stamina tubuh agar imunnya terjaga, dan yang kedua yakni tentu saya akan mencari dari berbagai sumber, bagaimana efek dan dampak setelah penyuntikan dan lain-lin," ujarnya.
"Kita normal aja ya, kita lihat contoh yang sudah dilaksanakan dari berbagai tempat, jadi insya Allah aman ya," sambungnya.
Menurunya, mulai hari ini Selasa (12/1/2021) dirinya akan menjalani screening sebelum menerima vaksin Covid-19 pada 14 Januari 2021 nanti.
"Mulai hari ini akan melakukan screening, dengan ketua DPRD dan juga unsur Forkopimda, tapi besok juga akan lakukan screening juga karena ada beberapa tahap," jelasnya.
Ia menjelaskan, Bima Arya tidak diperbolehkan menerima vaksin Covid-19 yang pertama, sebab pernah terkonfirmasi positif Covid-19 dan menjalani perawatan di rumah sakit.
"Tadi kan pak Bima bilang, dia itu tidak diperbolehkan menjalani vaksin yang pertama. Sebeb sudah terkonfirmasi Covid-19 sebelumnya, dan ada larangan juga dari Kemenkes," tukasnya.
Kontributor : Andi Ahmad Sulaendi