SuaraBogor.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor menduga limbah medis Alat Pelindung Diri (APD) yang berserakan di Tenjo Bogor diduga dari Tangerang.
Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, dr. Dedi Syarif.
Sebab, kata Dedi, Tenjo merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, yang berbatasan langsung dengan Tangerang.
"Kalau Tenjo kan perbatasan dengan Tangerang, itu bisa aja dari mana kan, terus dibuang di jalan. Tapi kita belum tahu juga dari mana limbah itu berasal," katanya saat ditemui di kantor Setda Kabupaten Bogor, Selasa (2/2/2021) sore.
Baca Juga:Kena Asbes saat Puting Beliung, Warga Pakuhaji Tangerang Dapat 50 Jahitan
Diketahui, limbah APD ditemukan berserakan di sisi jalan, tepatnya di Kampung Leuweung Gede, Desa Tenjo, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor.
Kekinian limbah medis tersebut sudah ditangani Puskesmas Tenjo.

"Kalau limbah medis dan cair kan itu tidak boleh sembarangan dibuang. Kita dari Dinkes baik Puskesmas, sudah bekerjasama dengan pihak ketiga untuk pembuangan sampah APD. Jadi tidak bisa dibuang sembarangan," tegasnya.
Ditempat yang sama, Sekda Kabupaten Bogor, Burhanudin menuturkan, APD merupakan limbah berbahaya atau B3.
"Sampah-sampah kedokteran itu tidak sembarangan, itu bisa dikatakan sampah cukup berbahaya. Ini harus ditindaklanjuti dan harus dicari sumbernya dari mana," tegasnya.
Baca Juga:APD COVID-19 Dibuang ke Sawah Tenjo Bogor, Diduga dari Rumah Sakit
Diberitakan sebelumnya, limbah APD ditemukan berserakan di sisi jalan, tepatnya di Kampung Leuweung Gede, Desa Tenjo, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (2/2/2021).
Saat dihubungi Suarabogor.id, Camat Tenjo, Kurnia Indra mengatakan, hingga saat ini belum mengetahui asal sampah APD tersebut.
Terkait ini, Indra mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor, dan Puskesmas Tenjo.
"Kita belum tahu dari mana tumpukan itu (APD), kita juga sudah koordinasi dengan kepoliskan, DLH serta Puskesmas," katanya.
Saat ini, kata Indra, tumpukan sampah tersebut sudah diangkat petugas dari Puskesmas dengan menggunakan APD.
"Sudah diangkat oleh petugas Puskesmas. Kita khawatir juga APD itu mengandung bahan berbahaya, atau bekas penanganan pasien Covid-19," imbuhnya.