Direktur Operasi Astra Tol Cipali, Agung Prasetyo, mengatakan sudah berkoordinasi dengan kepolisian untuk rekayasa lalin dengan memberlakukan contra flow pada Selasa (9/2) mulai pukul 03.00 WIB. Saat ini masih dilakukan mekanisme contra flow untuk mengurangi beban pada jalan dan memitigasi kemacetan.
‘’Kami sudah berkoordinasi dengan kontraktor untuk melakukan perbaikan jalan pada bahu luar, lajur 1 dan 2 di KM 122+400. Perbaikan diperkirakan memakan waktu 1,5 bulan,’’ kata Agung, dalam siaran persnya.
Untuk mengurai kepadatan lalin, contra flow dilakukan sejak dari Km 117 hingga Km 126. Sedangkan untuk mengurangi beban lalu lintas, akan dibangun lajur sementara di median, yang diperkirakan memakan waktu 10 hari.
Direktur Lalu Lintas Polda Jabar, Kombes Pol Eddy Junaedi, mengatakan, contra flow di Cipali akan diberlakukan sampai akhir Februari ini. ‘’Kita lakukan sampai akhir bulan ini,’’ kata dia.
Baca Juga:Jalan Tol Cipali Amblas, Polisi Terapkan Lawan Arus di KM 117-126
Menurut Eddy pihaknya terus melakukan koordinasi dengan pihak pengelola jalan tol dalam penerapan contra flow. Saat ini, kata dia, upaya perbaikan kondisi jalan yang mengalami kerusakan tengah dilakukan ihak pengelola jalan tol.
"Personel kami disiagakan di lokasi jika terjadi kebutuhan mendadak dalam pengaturan lalin di titik tersebut,’’ ujar dia.
Jalan Tol Cipali saat memang menjadi tumpuan bagi lalu lintas, pasalnya terjadi banjir di jalur alternatif lain. Banjir tercatat terjadi di jalur Pantura, Karawang, dan Subang. Bahkan Tol Cipali Km 36 juga banjir.
Cipali lalu menjadi satu-satunya jalan yang bisa dilalui. Perjalanan pun dipastikan akan tersendat karena hanya akan menggunakan satu lajur.
Jalan tol Cikopo-Palimanan (Cipali) dimulai pembangunannya pada 2011 dan mencapai lebih dari 85 persen pembangunan pada 2014, pada masa pemerintahan Presiden Susilo Yudhoyono. Jalan tol Cipali diresmikan pada tahun pertama pemerintahan Presiden Joko Widodo yakni di 2015.
Baca Juga:Imbas Tol Cipali Ambles, Pengiriman Barang di Jawa Terganggu