SuaraBogor.id - Tahun Baru Imlek mempunyai sejarah yang sangat kuat, disamping itu ada juga mitos pada perayaan Imlek. Pada perayaan Imlek selalu identik dengan warna merah.
Perayaan Tahun Baru Imlek ini setiap tahun ditunggu-tunggu masyarakat etnis Tionghoa ataupun keturunan China.
Perayaan Imlek biasanya sangat meriah dan juga banyak dirayakan oleh berbagai masyarakat keturunan Tionghoa yang ada di berbagai negara, termasuk di Indonesia.
Pada penanggalan kalender khusus Tionghoa, Tahun Baru Imlek dirayakan setiap tanggal 1 di tahun yang baru. Sedangkan akhir perayaan Imlek tersebut ada di pertengahan bulan pada saat bulan purnama atau tanggal 15. Perayaannya sering disebut Cap Go Meh.
Baca Juga:Kenapa Tahun Baru Imlek Selalu Hujan? Begini Penjelasannya
Tahun baru ini juga merupakan salah satu budaya yang sakral yang banyak dilakukan oleh masyarakat keturunan Tionghoa. Misalnya saja di Indonesia.
Ada masyarakat yang masih keturunan Tionghoa yang ikut merayakan tahun Baru Imlek dan menjadikan tanggal tersebut sebagai hari libur. Perayaan Imlek jelas memperkaya khazanah budaya Indonesia.
Berikut sejarah dan Mitos Tahun Baru Imlek
Permulaan tepatnya tanggal perayaan Imlek ini belum diketahui dengan jelas, diperkirakan awalnya adalah sebelum Dinasti Qin. Perkiraan atau kemungkinan lain perayaan Imlek ini dimulai pada tanggal 1 pada Dinasti Xia, bulan ke-12 di Dinasti Shang, sedangkan pada masa Dinasti Zhou perayaan imlek ini dimulai di bulan ke-11.
Selain sejarah, ada juga mitologi Tahun Baru Imlek yang perlu diketahui. Mitologi ini berkaitan dengan mitos Imlek. Setiap Tahun Baru Imlek dirayakan ketika mereka berhasil melawan seekor hewan mitos yang bernama Nian atau yang artinya tahun.
Baca Juga:Mengapa Imlek Identik Warna Merah? Legenda Nian Jadi Alasannya
Dalam bahasa China, hewan bernama Nian ini selalu muncul di awal tahun baru China dan memangsa hewan-hewan ternak milik penduduk bahkan anak-anak para penduduk China.
Akhirnya masyarakat memiliki ide untuk menaruh sejumlah makanan dan sajian di depan pintu rumah mereka setiap tanggal 1 di awal tahun. Menurut orang-orang China, hal tersebut akan mampu menyelamatkan mereka dari mangsa hewan Nian.
Sebab hewan tersebut hanya akan memakan makanan yang disediakan oleh warga dan tidak akan memangsa warga atau penduduk China tersebut. Mitos Imlek ini masih terus beredar dan bahkan dipegang teguh secara turun-temurun.
Berikut Imlek identik dengan Warna Merah
Namun suatu hari, tradisi Imlek berubah karena pada suatu saat seorang penduduk tidak sengaja melihat hewan ini berlari ketika bertemu seorang anak yang menggunakan kostum berwarna merah. Sejak itulah warga tahu kekurangan hewan ini adalah takut akan segala hal atau benda yang berwarna merah.
Alasan inilah yang menjadikan tradisi Imlek dengan memasang Lentera berwarna merah di setiap rumah. Setiap awal tahun baru tiba bukan hanya Lentera, namun juga tirai dan pintu dipasangkan dengan warna merah untuk membantu menakut-nakuti Nian tersebut.