Adat-adat pengusiran ini akhirnya berkembang menjadi sebuah perayaan tahun baru China atau Imlek termasuk pada Imlek 2019. Terlepas dari benar atau tidaknya mengenai legenda pengusiran ini. Imlek tetaplah penting bagi masyarakat China, khususnya bagi para petani China yang merayakan berakhirnya musim dingin dan bergantinya pada musim semi di awal tahun tersebut.
Berikut makna Tahun Baru Imlek dan Persiapannya
Setelah berbicara mengenai sejarah dan juga mitos Imlek, selanjutnya akan dibahas makna Tahun Baru China. Perayaan tradisi Imlek ini dimulai sejak tanggal 30 bulan ke-12 pada penanggalan China.
Kemudian diakhiri dengan perayaan Cap Go Meh pada tanggal 15. Perayaan Imlek ini meliputi sembahyang Imlek, sembahyang kepada Thian dan yang terakhir dilakukan adalah perayaan Cap Go Meh.
Baca Juga:Kenapa Tahun Baru Imlek Selalu Hujan? Begini Penjelasannya
Tujuan dilakukannya sembahyang tersebut, sebagai rasa terima kasih atau rasa syukur untuk menyambut Tahun Baru.
Tidak lupa doa dan harapan yang mereka yakini pada perayaan Imlek adalah mengalir rezeki yang berlimpah, menjamu para leluhur, dan adanya silaturahmi yang terjalin baik antar tetangga ataupun keluarga. Imlek dimanfaatkan masyarakat China untuk berkumpul bersama keluarga besar dalam jangka waktu 1 tahun sekali.
Dikutip dari Solopos.com - merupakan jaringan - Suara.com, belum lama ini, jika berbicara soal Imlek tentu saja ada beberapa ciri khas yang wajib ada ketika perayaan Imlek ini tiba di antaranya adalah:
1. Angpao
Imlek kurang lengkap rasanya tanpa angpao atau amplop yang berisikan uang. Angpao ini memang merupakan salah satu tradisi, di mana orang dewasa yang sudah menikah wajib memberikan uang sebagai tanda kemakmuran dan membagi kebahagiaan kepada anak-anak. Angpao juga bisa diberikan kepada mereka yang belum menikah. Amplop atau angpao ini harus dibungkus dengan amplop berwarna merah dan diberikan ketika perayaan tahun baru tiba.
2. Jeruk
Selanjutnya hal yang tidak boleh dihilangkan ketika perayaan Imlek tiba adalah ketersediaan buah jeruk. Meskipun umum, buah yang satu ini menjadi makanan khas Imlek. Biasanya buah jeruk ini dihidangkan bersama dengan tangkai dan daunnya.
Baca Juga:Mengapa Imlek Identik Warna Merah? Legenda Nian Jadi Alasannya
Bagi masyarakat China, jeruk melambangkan rezeki yang melimpah sebab jeruk itu berwarna kuning keemasan. Warna emas melambangkan kemakmuran, kekayaan, serta kesejahteraan yang akan selalu tumbuh. Jeruk yang biasanya dihidangkan ketika Imlek, rasanya manis dan banyak dikonsumsi setelah acara makan besar keluarga.
3. Ikan Bandeng
Sebagian masyarakat dengan etnis Tionghoa atau keturunan China mengonsumsi ikan bandeng secara bersama ketika Imlek tiba. Ikan tersebut dipercaya dapat mendatangkan hoki.
Hidangan lainnya yakni babi. Olahan daging babi menjadi salah satu makanan khas Imlek dan disantap oleh keluarga besar. Hidangan babi dipercaya dapat membawa keberuntungan karena diibaratkan seperti kantong yang dapat menampung banyak rezeki. Seperti yang diketahui, Babi merupakan hewan yang sangat malas, sehingga diharapkan ketika mengkonsumsi makanan babi saat Imlek maka masyarakat China dan keturunannya tidak akan menjadi pemalas.
Nah bagi beberapa masyarakat etnis Tionghoa Muslim, daging babi ini umumnya diganti menjadi daging sapi atau daging ayam.
4. Kue Keranjang
Ciri khas selanjutnya yang tidak boleh dilewatkan ketika Imlek tiba adalah kue keranjang. Tak lengkap rasanya perayaan Imlek tanpa kue coklat yang satu ini.
Kue keranjang atau biasa disebut sebagai Nian Gao, berarti kue tahunan karena hanya dibuat setahun sekali yaitu menjelang Imlek. Bahan dasarnya sederhana yakni tepung ketan dan gula merah. Kue keranjang umumnya berbentuk bulat dan agak tebal. Dari filosofinya, kue keranjang ini sebenarnya merupakan bentuk harapan keluarga agar dapat terus bersatu dan melewati berbagai masalah yang terjadi pada tahun tersebut.