SuaraBogor.id - Pemerintah Kota Bogor mendapatkan penghargaan dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) terkait pengelolaan sampah. Penghargaan itu merupakan ke dua kalinya yang didapat Pemkot Bogor.
Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, akan melakukan pengendalian sampah lebih baik lagi di Kota Hujan.
Menurut Bima Arya, penghargaan sampah itu didapat pada Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2021.
Berkat penghargaan ini, Pemkot Bogor mendapatkan Dana Insentif Daerah (DID) yang Plakat DID-nya diberikan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya kepada Wali Kota Bogor, Bima Arya secara virtual di ruang kerjanya, Senin (22/2/2021).
Baca Juga:Gaya Hidup Zero Waste, Pentingnya Generasi Milenial Peduli Sampah
"Di tengah berbagai keterbatasan terkait dengan kondisi TPA dan lainnya, kami fokus pada upaya untuk mengurangi sampah pada sumbernya di lingkungan masing-masing dan melibatkan warga. Insya Allah hasil ini memberikan kami semangat untuk fokus mengurangi sampah," ujar Bima Arya dalam keterangannya yang diterima Suarabogor.id.
Sementara, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bogor, Deni Wismanto mengatakan, penghargaan ini terkait kinerja pengurangan sampah di Kota Bogor pada 2020. Ada 13 kota dan satu provinsi yang menerima penghargaan ini termasuk Kota Bogor.
Di 2020, Kota Bogor berhasil menurunkan sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Galuga sebesar 16 persen dari 650 ton sampah setiap harinya.
"Di 2020 target Nasional pengurangan sampah 20 persen dan Kota Bogor berhasil menurunkan 16 persen. Di 2021 ini target kami bisa menurunkan sampai 20 persen karena target Nasional naik ke 24 persen," ujar Deni.
Deni menuturkan, penurunan sampah ke TPA ini butuh dukungan masyarakat. Pasalnya, pengelolaan sampah atau mengurangi sampah (reduksi) harus dimulai dari lingkungan terkecil, yakni rumah, sehingga sampah yang dibuang ke TPS bisa lebih sedikit.
Baca Juga:Hari Peduli Sampah Nasional, Dubes RI London Ajak Masyarakat Bijak Memilah
Ia menjelaskan, ada dua cara mereduksi sampah yakni sampah anorganik melalui Bank Sampah dan yang organik bisa diolah menjadi budidaya maggot dan pupuk.
"Di Kota Bogor ada 27 TPS 3R, dan 346 Bank Sampah sebagai tempat pengolahan sampah dan mereduksi sampah," imbuhnya.
Di tempat yang sama, Kepala Bidang Persampahan DLH Kota Bogor, Dimas Tiko mengatakan, di HPSN 2021 mengusung tema Sampah Sebagai Bahan Baku Ekonomi di Masa Pandemi.
Sebab, jika sampah organik dikelola dengan baik menjadi budidaya maggot dan pupuk bisa mendatangkan nilai ekonomis. Sementara sampah anorganik berkurang berkat program Bogor Tanpa Kantong Plastik (BOTAK) yang nantinya akan merambah ke pasar tradisional.
"Kami terus dorong inovasi untuk pengurangan sampah di Kota Bogor. Ini kali kedua penghargaan yang diterima Kota Bogor dan jumlah penurunan sampah semakin meningkat dari 14 persen di 2019 menjadi 16 persen di 2020," tutupnya.