Menurut warga Sumedang yang kini tinggal di Sukabumi Ferry mengatakan, Tanjakan Cae Wado Sumedang itu ternyata dinilai angker dan rawan.
Pada tahun 80 han Tanjakan Cae Wado Sumedang ini sempat menelan korban jiwa. Sebuah mobil pada waktu itu terlibat kecelakaan.
"Memang rawan tanjakan itu mah, soalnya dulu tahun 80 han sempat ada kecelakaan yang juga menewaskan orang," katanya kepada Suarabogor.id saat dihubungi, Kamis (11/3/2021).
Bahkan kata Ferry yang kini istrinya tinggal di Sumedang mengungkapkan, Tanjakan Cae Wado Subang itu ternyata dinilai angker juga.
Baca Juga:27 Orang Tewas Sepulang Ziarah, Ridwan Kamil Pernah Ingatkan Ini
"Kata orang tua dulu kalau lewat tanjakan itu jangan pas Maghrib. Soalnya katanya bahaya angker juga. Ada juga yang bilang, kalau lewat tanjakan itu jangan pakai batik soalnya bahaya," imbuhnya.
"Kalau itu sih kata orang tua dulu ya, pokoknya yang diingatb itu jangan lewat situ (Tanjakan Cae Wado Subang) pas maghrib, lebih baik istirahat dulu di lain tempat," tukasnya.
Sekedar informasi, Bus pariwisata berisi rombongan peziarah dari sebuah SMP di Cisalak, Subang terjun ke jurang di Jalan Raya Wado-Malangbong pada Rabu (10/3/2021) sekitar Pukul 18.00 WIB.
Puluhan orang dikabarkan meninggal dunia dalam kecelakaan lalu lintas tersebut. Kecelakaan tersebut pun dibenarkan Kades Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Dede Suhendar kepada wartawan melalui ponsel.
"Bus pariwisata itu ukurannya cukup besar dan jumlah penumpang pun banyak, ada ibu-ibu, anak-anak dan orang tua," ucap Dede Suhendar.
Baca Juga:Ada 8 Siswa dan 1 Balita, Ini Daftar 27 Korban Tewas Bus Masuk Jurang
Adapun puluhan korban meninggal dunia, kata dia, sudah dibawa ke Puskesmas Wado.