SuaraBogor.id - Dalam rangka menghadapi dimulainya pembelajaran tatap muka (PTM) pada Juli 2021 nanti, pelaksanaan vaksinasi untuk tenaga didik atau guru di Kota Bogor mulai dilaksanakan.
Ada sebanyak 6.000 tenaga didik di Kota Bogor mulai menjalani vaksinasi di Lippo Plaza Ekalokasari Bogor.
Setelah tiga hari sukses melakukan vaksinasi pekejera ritel, Lippo Plaza Ekalokasari Bogor memperpanjang layanan vaksin yang kali ini ditargetkan bagi tenaga pendidik SMP dan SMA di wilayah Kota Bogor dengan total sebanyak 6.000 tenaga pendidik.
Layanan vaksinasi ini akan melayani target peserta vaksinasi selama enam hari mulai Kamis, 1 April dan dilanjutkan pada hari Senin, 5 April hingga Jumat, 9 April 2021 dengan jam operasional 10.00 hingga 16.00 WIB.
Layanan vaksinasi ini merupakan hasil kerja sama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Dinas Kesehatan Kota Bogor dan Dinas Pendidikan Kota Bogor dengan dukungan tenaga medis vaksinasi dari RS Siloam Hospitals Bogor, 2 Rumah Sakit lainnya dan juga tiga Puskesmas Kota Bogor.
Baca Juga:Geger Warga Bakar Tempat Pengajian, Ternyata Ini Penyebabnya
Mall Director Lippo Plaza Ekalokasari Bogor, Henky Hiantoro mengatakan berterima kasih kepada Pemkot telah mempercayakan program vaksinasi dengan target tenaga pendidik kembali dilaksanakan di Lippo Ekalokasari Bogor.
"Tentunya kami sangat senang bisa menjadi bagian dari program ini. Kami berharap dapat terus mendukung program Pemerintah untuk mempercepat target vaksinasi, dengan menyediakan layanan dan fasilitas yang mudah dijangkau bagi peserta vaksin,” katanya.
Kata dia, pelaksanaan vaksinasi bagi tenaga pendidik Kota Bogor untuk pertama kalinya dilakukan di pusat perbelanjaan. Mal dipilih sebagai lokasi vaksin untuk memberikan kemudahan akses bagi peserta vaksin serta rasa aman dan nyaman dengan ketersediaan fasilitas-fasilitas yang tersedia di Lippo Plaza Ekalokasari Bogor.
Terpisah Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim menuturkan, saat ini Kota Bogor terus memprioritaskan vaksinasi dengan sasaran tenaga didik. Ia menyebut, hal itu dilakukan guna menghadapi mulainya PTM yang rencananya dimulai pada Juli 2021.
"Apabila seluruh steakholder di bidang pendidikan sudah mendapatkan vaksin, maka pemerintah lebih percaya diri dalam pelaksanaan pembelajaran tatap muka di bulan Juli," katanya.
Dedie pun sependapat dengan pemerintah pusat apabila PTM dilakukan, pun demikian ia menggarisbawahi bila pembelajaran nantinya dilakukan dengan beberapa indikator seperti prokes, pembatasan ruangan, hingga jam pembelajaran.
Baca Juga:Nekat Setop Truk Ngebut, Remaja Tertabrak Hingga Terpental
"Artinya vaksin menjadi salah satu indikator dimana pelaksaan PTM itu akan menjadi aman apabila nantinya diberlakukan," tutupnya.