Penularan COVID B117 Sangat Cepat, Kemenkes Waspadai Transmisi Lokal

Jenis kasus COVID B117 harus diwaspadai.

Andi Ahmad S
Senin, 19 April 2021 | 03:30 WIB
Penularan COVID B117 Sangat Cepat, Kemenkes Waspadai Transmisi Lokal
Petugas Palang Merah Indonesia (PMI) melakukan penyemprotan cairan disinfektan di tangga pada salah satu stan di pusat perbelanjaan Sarinah, Jakarta Pusat, Selasa (17/3). [ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat]

SuaraBogor.id - Kementerian Kesehatan saat ini mewaspadai potensi penyebaran kasus COVID dari varian baru, yakni COVID B117.

Saat ini, jenis kasus COVID B117 harus diwaspadai. Karena kini telah menular antarmasyarakat atau disebut transmisi lokal di beberapa daerah Indonesia, salah satunya di Bogor.

"Dari sejumlah varian baru yang masuk di Indonesia, yang kini masuk dalam varian of concern Lembaga Kesehatan Dunia (WHO) adalah B117. Tapi di kita masih rendah," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers yang digelar secara daring, Minggu malam dilansir dari Antara.

Berdasarkan pengamatan di sejumlah negara di dunia, varian B117 memiliki karakteristik yang lebih dominan sebab tingkat penularannya yang relatif cepat.

Baca Juga:Resmi! Operasional RS Lapangan COVID-19 Bogor Berakhir

Selagi angka kasus penularan B177 di Indonesia masih sedikit, kata Budi, masyarakat diimbau untuk waspada. Salah satunya dengan mengikuti anjuran pemerintah untuk ikut dalam program vaksinasi COVID-19 sebagai upaya menjaga kekebalan tubuh dari penularan virus.

Kementerian Kesehatan telah melakukan pelacakan kasus B117 di Indonesia. Pada awalnya diketahui varian virus asal Inggris itu dibawa oleh pendatang dari Arab Saudi.

Dua kasus dilaporkan berada di Kabupaten Karawang (Jawa Barat) berdasarkan pengambilan sampel pada 4 dan 7 Februari 2021 dan satu kasus di Kota Balikpapan (Kalimantan Timur) pada 12 Februari 2021.

"Tapi yang bikin kita khawatir adalah transmisi lokal. Masuknya tidak dari Arab Saudi," katanya.

B117 berdasarkan transmisi lokasi dilaporkan terjadi di Indonesia pada kurun Januari hingga Maret 2021. Masing-masing satu kasus di Palembang (Sumatera Selatan), Tapin (Kalimantan Selatan), Kota Medan (Sumatera Utara), Kota Bogor (Jawa Barat) dan Kota Tanjung Balai Medan.

Baca Juga:Taman Safari Bogor Gelar Kampung Karavan Selama Ramadhan 2021

"Kalau transmisi impor lebih gampang jaganya di bandara dan lainnya, tapi kalau transmisi lokal lebih harus diwaspadai penularannya," katanya. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini