SuaraBogor.id - Ditengah pemberlakuan PPKM Darurat, muncul polemik baru soal kedatangan tenaga asing atau TKA China datang ke Indonesia. Hal itu tentunya mendapatkan sorotan dari berbagai pihak, seperti Ekonom senior Faisal Basri.
Faisal Basri turut mengomentari kedatangan TKA China di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar ditengah PPKM Darurat.
Faisal Basri mengatakan, bahwa pembiaran terhadap kedatangan 20 orang pekerja asal China tersebut sudah keterlaluan.
"Sudah keterlaluan. Ini modus baru," ujarnya seperti dikutip Suarabogor.id dari Terkini.id -jaringan Suara.com, dari akun twitter miliknya @FaisalBasri.
Baca Juga:Best 5 Oto: Modifikasi Yamaha PW50 Buat Anak, Dandanan Diler Ultah Vespa 75 Anniversary
Lebih lanjut, menurutnya, kedatangan TKA asal China di tengah pandemi apalagi di saat PPKM Darurat Jawa-Bali, bukanlah hal baru.
Dia mencatat, sejak bulan Mei 2021 terdapat 1.015 orang tenaga kerja asing yang masuk ke Indonesia melalui Bandara International Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara.
"Selama Mei 2021, yang masuk lewat bandara Sam Ratulangi sebanyak 1.015 orang," ungkap mantan calon Gubernur DKI Jakarta itu.
Selama bulan Maret 2021 tercatat sebanyak 2.513 pekerja asal China mendarat ke Indonesia lewat Bandara Sam Ratulangi.
Sementara itu, dalam kurun waktu empat bulan (Mei - September 2020) sebanyak 2.603 warga negara China masuk ke Indonesia lewat Bandara Sam Ratulangi.
Baca Juga:Sindir UAS Komentari Masjid Ditutup, Ki Sumo: Tak Malukah Nanti Berjumpa Dengan Allah?
Sebelumnya, diketahui bahwa sebanyak 20 tenaga kerja asing (TKA) asal China masuk ke Indonesia pada Sabtu malam, 3 Juli 2021.
Mereka diketahui akan bekerja di smelter PT Huadi Nickel Alloy Indonesia di Kabupaten Bantaeng, Sulsel.
Menurut Kepala Divisi Imigrasi wilayah Sulawesi Selatan, Dodi Karnida, para pekerja China itu akan ditempatkan bekerja di proyek strategis nasional.
"Di Sulsel ini ada proyek strategis nasional yang di Bantaeng itu, kalau dia mau bekerja di situ boleh," ungkapnya.