Nama Masudin sendiri mulai dikenal sejak sekitar tahun 2012 silam. Saat itu Masudin pertama kali menerima penghargaan dan memecahkan rekor MURI sebagai seorang terapi tercepat.
Sejak saat itu, sejumlah pasien dari berbagai daerah bahkan dari luar negeri mulai datang. Terapi syaraf telingan Masudin dikenal dengan terapi kelas ‘sultan’.
Namun, tidak demikian sebenarnya. Sebab, semasa hidupnya, mendiang tidak selalu memasang tarif yang sama untuk para pasien. Kadang pasien dengan tingkat ekonomi menengah ke atas, dirinya mematok tarif yang mahal. Namun sebaliknya, tak jarang pasien yang kurang mampu malah digratiskan.
Bahkan, sebagian besar penghasilanya itupun selalu dia gunakan untuk kegiatan sosial.
Baca Juga:Ditanya Soal Krisis Oksigen Hingga Pasien Meninggal, Ini Jawab Dirut Baru RSUP Dr Sardjito