Demi Sekolah Daring, Anak SD dan SMP di Cianjur Harus Masuk Hutan

Hingga saat ini pun sejumlah siswa, dan mahasiswa yang tengah menuntut ilmu masih mengikuti pembelajaran secara daring.

Andi Ahmad S
Rabu, 11 Agustus 2021 | 21:38 WIB
Demi Sekolah Daring, Anak SD dan SMP di Cianjur Harus Masuk Hutan
Sejumlah siswa saat mengikuti beljar daring di tengah hutan di Kecamatan Naringgul, Cianjur [Istimewa]

SuaraBogor.id - Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak terhadap sektor perekonomian. Namun sektor pendidikan pun terdampak, untuk mengurangi penyebaran virus Corona tersebut pun Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka diganti dengan sistem atau online atau daring.

Hingga saat ini pun sejumlah siswa, dan mahasiswa yang tengah menuntut ilmu masih mengikuti pembelajaran secara daring.

Mungkin bagi siswa yang berlokasi diperkotaan tidak mengalami kendala selama mengikuti pembelajaran yang dilakukan secara online atau pun daring melalui beberapa aplikasi tertentu.

Namun, berbanding terbalik dengan sejumlah siswa Sekolah Dasar (SD) maupun Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kampung Cihalimun, Cikurutug, dan Dayamekar, Desa Mekarsari, Kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur.

Baca Juga:Cianjur Minim Investasi Akibat Dampak PPKM Yang Terus Diperpanjang

Sejumlah siswa tersebut harus pergi ketengah hutan di perbukitan Kecamatan Naringgul untuk mendapatkan signal agar dapat mengikuti pembelajaran online atau daring.

Meskipun tidak jauh dari permukiman warga sekitar, namun untuk mendapatkan signal yang kuat para siawa itu terpaksa harus menempuh jarak sejauh satu kilomter dengan berjalan kaki.

Memang kondisi lingkungan di Kecamatan Naringgul masih asri dan sejuk, namun bukan pemandangan indah yang dijumpai mereka, tetapi lokasi yang sering dijadikan titik untuk belajar daring tersebut dikelilingi pohon bambu serta Tempat Pemakaman Umum (TPU).

"Terpaksa harus ke sini (tengah hutan) karena disekitar rumah tidak ada sinyal internet. Saya sama teman teman terpaksa harus mendatang kesini setiap hari untuk mengikuti belajar daring," kata Azril (11) siswa kelasa 5 di Siswa SDN) Riunggunung.

Dirinya dan beberapa teman lainnya terpaksa harus berjalan kaki sejauh satu kilomter demi mengikuti pembejalaran daring, karena kalau tidak mereka bisa ketinggal materi yang diberikan masing - masing gurunya.

Baca Juga:Anak Bosan Belajar Daring di Rumah? Orang Tua Bisa Terapkan 4 Tips Ini!

"Karena Azril dan teman teman harus mengikuti belajar daring online kalau tidak nanti bisa ketinggalan pelajaran dan pak guru bisa marah nantinya," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak