Terungkap! Pembunuh Gajah di Aceh Timur, Polisi: Gadingnya Dikirim ke Depok

Pengungkapan itu dilakukan Polres Aceh Timur. Otak pembunuhan gajah yang ditemukan mati tanpa kepala itu ditemukan di di area PT Bumi Flora, Kecamatan Banda Alam.

Andi Ahmad S
Jum'at, 20 Agustus 2021 | 09:23 WIB
Terungkap! Pembunuh Gajah di Aceh Timur, Polisi: Gadingnya Dikirim ke Depok
Tim BKSDA bersama mitra menekropsi gajah sumatra yang ditemukan mati tanpa kepala di di Desa Jambo Reuhat, Kecamatan Banda Alam, Kabupaten Aceh Timur, Senin (12/7/2021). Gajah jantan itu diduga dibunuh dan kepala dipotong untuk mengambil gadingnya. ANTARA/Hayaturrahmah

SuaraBogor.id - Polisi berhasil mengungkap pembunuh gajah di Aceh Timur. Diketahui, usai membunuh gajah, pelaku jual dan kirim gading gajah ke wilayah Depok, Jawa Barat.

Pengungkapan itu dilakukan Polres Aceh Timur. Otak pembunuhan gajah yang ditemukan mati tanpa kepala itu ditemukan di di area PT Bumi Flora, Kecamatan Banda Alam. Mengejutkan, gading gajah itu dijual ke orang Depok.

Kapolres Aceh Timur AKBP Eko Widiantoro, di Aceh Timur, Kamis, mengatakan otak pelaku berinisial JN (35). Pelaku JN mengaku sudah berulang kali memburu gajah, namun baru dua kali berhasil membunuh satwa dilindungi tersebut ke luar daerah dan dijual ke Depok.

"JN (35) mengakui melakukan perburuan satwa gajah sebanyak lima kali dengan cara menggunakan racun sejak 2017. Namun, yang berhasil membunuh hanya dua kali, yakni di Aceh Timur dan Aceh Tengah," katanya. dikutip dari Antara, Jumat (20/8/2021).

Baca Juga:Forum Jurnalis Lingkungan Komitmen Kawal Kasus Pembunuhan Gajah di Aceh Timur

Begitu pula yang dilakukan JN terhadap gajah yang ditemukan mati tanpa kepala di areal perkebunan sawit PT Bumi Flora, katanya, JN dibantu rekannya berinisial IS meracuni satwa dilindungi tersebut dengan memotong leher untuk mengambil kepalanya

JN meracuni gajah dengan dua buah kuweni yang diberi racun. Buah tersebut dilemparkan ke suatu tempat dengan sasaran kawanan gajah liar. Usai memasang umpan JN dan IS kembali ke rumahnya masing masing.

Selang beberapa jam kemudian, keduanya kembali ke lokasi melemparkan buah beracun tersebut. Mereka mendapati seekor gajah tergeletak terkena umpan racun.

Setelah kepala dipotong, JN bersama IS membawa bagian tubuh gajah tersebut ke tempat lain. Kemudian, keduanya memotong gading gajah. Setelah mengambil gading, kepala gajah dibuang ke sungai, katanya.

Selang beberapa hari kemudian, IS menghubungi JN mengatakan ada pembeli gading tersebut, yaitu EM dengan seharga Rp10 juta. Polisi menangkap EM di Kabupaten Pidie Jaya.

Baca Juga:Lokasi SIM Keliling Kota Depok Jumat 20 Agustus 2021

Dari pengakuan EM, gading tersebut dijual kepada SN seharga Rp24 juta di Bogor, Jawa Barat. Gading tersebut dikirim melalui paket jasa pengiriman. Polisi menangkap SN di rumahnya, di Desa Pasarean, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

"SN juga mengaku telah jual beli dengan EM sebanyak enam kali. Di antaranya empat kali gading, satu kali tulang harimau, dan satu kulit harimau," kata dia.

Dari pemeriksaan SN, gading tersebut dijualnya kepada JF. Polisi menangkap JF di rumahnya Kompleks Hankam Kelapa Dua, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat.

JF mengaku membeli gading gajah tersebut dari SN seharga Rp245 juta. Kemudian, gading tersebut dijualnya kepada pengrajin berinisial RN di Bekasi, Jawa Barat.

"Tim Polres Aceh Timur juga menangkap RN di rumahnya, di Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Gading tersebut dibelinya dengan harga Rp30 juta," ujarnya.

Dari pengakuannya kepada polisi, RN mengatakan gading gajah tersebut sudah dipotong-potong untuk dibuat menjadi badik, pipa rokok, rencong, dan aksesori lainnya.

"Para pelaku bersama barang bukti telah diamankan di Polres Aceh Timur guna penyidikan lebih lanjut. Sedangkan pelaku IS masuk dalam daftar pencarian orang (DPO)," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini