“IPB University itu bukan seolah-olah baru tanggap ketika telah terjadi kasus, tetapi sudah tahu jauh-jauh hari soal ular dan paham bahwa ular ini ada di mana-mana,” kata Dr Nyoto
Nyoto pun menegaskan warga kampus sudah hidup berdampingan dengan satwa liar di area kampus IPB. Bahkan, di kalangan mahasiswa terdapat Kelompok Pemerhati Satwa dan Kelompok Pemerhati Herpetofauna (Amfibi dan reptile), berada di bawah Himpunan Mahasiswa Konservasi Sumber Daya Hutan dan Ekowisata (Himakova).
Ada pula organisasi Uni Konservasi Fauna yang merupakan wadah bagi mahasiswa IPB University dalam upaya konservasi fauna termasuk ular.
Meski begitu, menyikapi tewasnya seorang mahasiswa di dalam area kampus, IPB University juga akan melakukan langkah pencegahan dan penanganan tambahan.
Baca Juga:Tawuran di Sukabumi Berujung Pelajar SMK di Bogor Tewas
Pertama, melakukan pembersihan di area-area dekat tempat praktikum, praktik lapang dan hunian serta fasilitas kampus.
Kedua, menegakkan implementasi K3L.
Ketiga, menjaga biodiversitas dan keseimbangannya.
Keempat, melakukan edukasi kepada warga IPB University yang melakukan aktivitas di lapang (kebun percobaan) tentang pengenalan; pencegahan dan penanganan bahaya ular berbisa.
Kelima, melakukan upaya pencegahan dan penegakan aturan untuk mereka yang menangkap atau berburu biawak di dalam kampus. Biawak selama ini adalah musuh alami ular cobra.
Baca Juga:Foto Bibi Ardiansyah Usai Alami Kecelakaan Dikirim Tubagus Joddy, Faisal: Saya Lemas