SuaraBogor.id - Pelaku pembunuhhan pengantin baru yakni Abdul Latif diduga Psikopat. Dia tega membunuh istrinya sediri dengan cara meminumkan air keras ke mulut Sarah.
Pembunuhan yang dilakukan WNA Asal Timur Tengah tersebut terbilang sadis. Fakta ini terkuak usai polisi melakukan pemeriksaan secara mendalam.
Polisi mengungkap bahwa selain menyiramkan air keras ke tubuh korban, pelaku juga meminumkan air keras ke istrinya bahkan mulut korban pun dilakban.
Dalam penyelidikan kasus pembunuhan berencana terhadap istrinya ini, Polres Cianjur akan melibatkan psikolog untuk melakukan tes kejiwaan terhadap pelaku.
Baca Juga:Berita Pilihan: Masjid Kuno Bogor, Fakta Baru Kasus Sarah Sampai Novia Widyasari
Dalam penyelidikan kasus pembunuhan berencana terhadap istrinya ini, Polres Cianjur akan melibatkan psikolog untuk melakukan tes kejiwaan terhadap pelaku.
Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan, mengatakan terkait kasus penyiraman air keras yang dilakukan seorang WNA, pihaknya saat ini tengah melalukan gelar perkara dengan Kejari Cianjur.
"Hari kita mulai gelar perkara dengan Kejaksaan Negeri (Kejari) Cianjur, setelah itu kita langsung melakukan rekontruksi," katanya
Setelah itu, kata dia, akan dilanjutkan ke agenda rekontruksi atau rekaman adegan kasus penyiraman air keras kepada korban hingga meninggal dunia ditangan pelaku.
"Agenda rekontruksi kasus penyiraman air keras yang dilakukan WNA asal Arab Saudi kepada wanita muda asal Cianjur, akan segera digelar pekan ini," kata dia.
Baca Juga:WNA Jatuh ke Jurang Sedalam 30 Meter di Gianyar
Menurutnya rekonstruksi kemungkinan tidak akan dilakukan di lokasi kejadian dengan pertimbangan kerawanan amarah tetangga hingga warga di lingkungan korban.
"Kemungkinan kita gelar rekonstruksi di Mapolres Cianjur, karena kalau di TKP ada pertimbangan kerawanan amarah warga. Tapi nanti kita lihat perkembangan situasi, kalau dinilai aman, bisa saja rekonstruksi di lokasi kejadian," ucapnya.
Sementara itu, Reskrim Polres Cianjur AKP Septiawan Adi, mengatakan berdasarka hasil pemeriksaan, pelaku mengakui bahwa penyirama air keras kepada korban dilakukan karena sakit hati dan cemburu.
"Selain mengakui karena cemburu, pelaku kasus penyiraman air keras juga mengakui bahwa dirinya telah merencanakan perbuatannya, bahkan membeli air keras sejak sebulan sebelum kejadian," katanya.