SuaraBogor.id - Dalam beberapa bulan lagi, umat Islam di Indonesia akan memasuki bulan Ramadhan di tahun 2022 masehi. Sebagai umat muslim, tentunya kita sangat bersuka cita menyambut bulan suci umat tersebut, di mana segala pahala dilipat gandakan oleh Allah SWT.
Dalam Islam, arti puasa adalah beribadah kepada Allah dengan menahan diri dari makan, minum, menggauli istri dan menjauhan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa mulai terbit matahari hingga terbenam matahari.
Puasa Ramadhan termasuk puasa wajib yang dilakukan oleh umat Islam, sebagai penyempurna dari rukun Islam yang wajib dilakukan oleh muslim.
Allah SWT mewajibkan puasa, karena banyak hikmah serta baik untuk kebaikan dunia dan akhirat, di antaranya adalah:
Baca Juga:Bersahabat Lama, Ini yang Tidak Disuka Andra Ramadhan dari Ahmad Dhani
1. Meningkatkan ketakwaan kepada Allah
Puasa merupakan ibadah yang tujuannya mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan meninggalkan hawa nafsunya. Jiwanya dilatih dengan takwa, dia merasa diawasi oleh Allah SWT kapanpun dan dimanapun, baik dalam keadaan terang-terangan maupun tersembuyi.
Selain itu, puasa merupakan kewajiban, sebagaimana Allah berfirman “Hai orang-orang yang berfirman,diwajibkan atas kamu berpuasa, sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa.”(Al-Baqaraah:183)
2. Melatih diri untuk meninggalkan dosa dan maksiat
Salah satu tujuan puasa adalah menahan hawa nafsu dan meninggalkan hal-hal yang tidak baik. Secara tidak langsung hal itu bisa membuat seseorang mampu mengendalikan hawa nafsunya dan selalu konsisten di jalan Allah dan tidak terjerumus kepada kebatilan.
Baca Juga:Niat Puasa Arafah dan Keutamaan Menjalani Ibadah Sunnah Tersebut
3. Mengingat penderitaan orang miskin
Puasa itu menahan agar kita tidak makan dan minum selama seharian. Secara tidak langsung hal itu sebagai latihan agar bisa merasakan penderitaan orang lain seperti fakir miskin, dimana mereka merasakan lapar sepanjang hidupnya.
Seorang yang puasa akan merasakan bagaimana rasanya menahan lapar sehingga nantinya, seseorang yang bersungguh-sungguh puasa akan memberikan bantuan kepada fakir miskin.
Ada beberapa puasa yang umumnya dilakukan oleh seorang muslim, bukan hanya puasa wajib saja. Ada beberapa puasa sunnah dan niatnya memiliki keutamaan yang luar biasa, di antaranya:
1. Puasa Ramadhan
Puasa Ramadhan yaitu puasa wajib yang dilakukn oleh seluruh umat islam didunia yang dilakukan pada bulan Ramadhan.
Berikut niat puasa Ramadhan dalam mahzab Syafii,
Nawaitu shouma ghodin ‘an adaa-i fardhisy syahri romadhoona hadzihis sanati lillaahi ta’aala.
Artinya: “Aku niat puasa pada hari esok untuk melaksanakan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah Ta’ala”
2. Puasa Asyura
Asyura adalah hari ke sepuluh pada bulan Muharram yang merupakan bulan pertama dalam kalender Islam. Dan hari dimana Allah menyelamatkan Nabi Musa dari kejaran Fir’aun.
Mengenai Puasa Asyura, Nabi Muhammad bersabda “Berpuasalah sehari sebelumnya atau sehari setelahnya.”(HR.Muslim no.2154)
Niat Puasa Asyura adalah:
Nawaitu shauma ghadin ‘an adai sunnati Asyurai lillahi Ta’ala
Artinya: “Aku berniat puasa sunah Asyura esok hari karena Allah SWT.”
3. Puasa Arafah
Yaitu puasa pada tanggal 9 Dzulhijah yang merupakan bulan ke-12 dalam kalender islam. Pada hari itu semua yang melaksanakan haji berkumpul di Arafah. Mereka berkumpul dan berdoa kepada Allah untuk memuliakannya dan merupakan hari yang sangat mulia dalam satu tahun.
Yang tidak berhaji pun disunnahkan melakukan puasa tersebut, dimana nabi Muhammad SAW ditanya mengenai Arafah oleh para sahabat, beliau menjawab “Akan menghapus dosa setahun sebelumnya dan tahun-tahun yang akan datang.”(HR.Muslim.1162)
Berikut niat Puasa Arafah:
Nawaitu Shouma Arofah Sunnatan Lillahi Ta'aala, Artinya, “Saya niat puasa Arafah, sunnah karena Allah ta’ala“.
Sesuai dengan namanya, puasa ini dilakukan setiap hari Senin dan Kamis dengan waktu pelasanaannya dimulai dari fajar hingga terbenamnya matahari.
Meski puasa ini termasuk sunnah, namun memiliki banyak keutamaanya, sebagaimana disebutkan dalam beberapa hadits nabi, diantaranya:
Dari Abu Hurairah r.a beliau mengatakan, Rasullulah bersabda “Seluruh amal disetor pada hari Senin dan Kamis, maka aku lebih menyukai saat setor amal tersebut dalam keadaan berpuasa.” (HR. Turmudzi)
Hadist lain menyebutkan dari Abu Qotadah r.a, yang mana sesungguhnya Rosulululloh SAW ditanya mengenai puasa Senin. Maka Rosul menjawab: “Hari Senin adalah hari lahirku, hari aku mulai diutus atau hari mulai diturunkannya wahyu.” (HR. Muslim).
Untuk niat Pasa Senin-Kamis, dibedakan berdasarkan harinya, yakni sebagai berikut:
Niat puasa Senin: “Nawaitu Shauma Gadhin Yaumul Itsnaini Sunnatan Lillahhi Ta’alaa,
Artinya: Saya berniat puasa esok hari senin sunnah karena Allah Ta’alaa.
Niat puasa Kamis: “Nawaitu Shauma Gadhin Yaumul Khamis Sunnatan Lillahhi Ta’alaa,
Artinya: Saya berniat puasa esok hari kamis sunnah karena Allah Ta’alaa.
Selain niat puasa di atas, terdapat pula sejumlah doa puasa yang dianjurkan dibaca ketika waktu berbuka telah datang. Doa-doa tersebut di antaranya:
1. Dzahabadh dhoma-u wabtalatil uruq wa tsabatal ajru insyaa-aLlah.
Artinya: “Telah hilang rasa haus dan urat-urat telah basah serta pahala akan tetap insya Allah”. Doa ini diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Daruquthn.
2. Allaahumma laka shumtu wa 'alaa rizkqika afthartu, dzahabazh zhoma-u wabtallatil 'uruuqu watsabatal ajru, insyaa Allaah.
Artinya: Ya Allah hanya untuk-Mu aku berpuasa & dengan rezki-Mu aku berbuka. Telah sirna dahaga, urat-urat telah basah & pahala telah tetap insya Allah Ta’ala.
Doa ini diriwayatkan oleh Abu Dawud. Derajatnya hasan oleh Syaikh Nasiruddin Al-Albani dalam Misykatul Mashabih, namun didhaifkannya dalam Shahih wa Dhaif Al Jami’u Ash Shaghir dan kitab-kitab lainnya.
3. Allohumma innii laka shumtu wa ‘alaa rizqika afthortu wa ‘alaika tawakkaltu wa bika aamantu, dzahabadh dhoma-u wabtalatil uruq wa tsabatal ajru insyaa-aLlahu ta’ala. Yaa waa si-al fadhli ighfirlii, alhamdulillaahil ladzii a’aananii fashumtu wa rozaqonii fa-afthortu.
Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku berpuasa karena-Mu dan aku berbuka dengan rezeki-Mu. Kepada-Mu aku bertawakal dan kepada-Mu aku beriman. Dahaga telah lenyap, urat-urat telah basah dan pahala telah pasti didapatkan, insya Allah. Wahai Tuhan yang luas karunia-Nya, ampunilah dosaku. Segala puji bagi Allah yang telah membantuku sehingga ku dapat berpuasa dan memberiku rezeki sehingga aku dapat berbuka.”
Doa ini dicantumkan Prof. Dr. Wahbah Az Zuhaili dalam Fiqih Islam wa Adillatuhu. Beliau menyebutnya sebagai doa buka puasa yang ma’tsur.
Demikian ulasan mengenaidoa niat puasa dalam puasa wajib dan puasa sunnah yang umum dilakukan oleh kaum muslim. Semoga bisa menambah wawasan anda dan banyak manfaat untuk kita semua.
(Damayanti Kahyangan)