Orang yang dapat menahan diri untuk menjauhi maksiat yang telah dicela oleh Allah juga termasuk orang-orang yang bersabar.
Terkadang berbuat maksiat memang lebih mudah dilakukan daripada melaksanakan perintah Allah, oleh sebab itu menahan diri dari berbuat maksiat menandakan kesabaran seseorang.
Apabila seseorang pernah melakukan suatu hal yang diharamkan oleh Allah pada masa lalu. Dan di masa tersebut, orang ini belum mengetahui hukum perbuatannya, maka hendaklah dirinya segera bertaubat dan melakukan kebaikan lainnya sesuai dengan sabda Rasulullah SAW, “Dan ikutilah kejelekan dengan kebaikan, niscaya kebaikan itu akan menghapuskannya.” (HR. Ahmad, dll, dihasankan Al Albani dalam Misykatul Mashaabih 5043)…” (Thariqul wushul, hal. 15-17).
Seorang muslim yang beriman harus memang diwajibkan bersabar dalam menerima takdir yang telah diberikan oleh Allah kepadanya.
Baca Juga:Pernyataan Habib Kribo Bikin Merinding Saat Bahas Soal Agama Islam
Hal ini tidak lepas dari fakta bahwa seluruh alam semesta dan seisinya serta segala hal yang terjadi di dalamnya adalah termasuk dalam takdir Allah. Bersabar atas takdir yang diterima merupakan hal yang seiring dengan ketentuan Allah di alam semesta.
Demikian beberapa informasi seputar pengertian sabar, hadits tentang sabar, hingga jenis-jenis sabar. Semoga bermanfaat.