Nestapa Ibu Hamil 7 Bulan di Depok, Rela Jual Ginjal Gegara Terlilit Utang Rp 1 Miliar

Sudah tak tahan menghadapi 'teror' dari penagih utang yang silih berganti mendatangi rumahnya.

Rizki Nurmansyah
Jum'at, 21 Januari 2022 | 21:21 WIB
Nestapa Ibu Hamil 7 Bulan di Depok, Rela Jual Ginjal Gegara Terlilit Utang Rp 1 Miliar
Melvi Monita (23), ibu dua anak yang kini tengah hamil tujuh bulan, saat ditemui di kediamannya setelah viral di media sosial karena ingin menjual ginjal, Jumat (21/1/2022). [SuaraBogor.id/Immawan]

SuaraBogor.id - Nasib pilu dialami seorang wanita di Depok, Jawa Barat, Melvi Monita. Ibu dua anak yang tengah hamil 7 bulan ini berniat jual ginjal untuk melunasi utangnya.

Perempuan berusia 23 tahun ini mengaku sudah tak tahan menghadapi 'teror' dari penagih utang yang silih berganti mendatangi rumahnya.

"Makanya saya berniat jual ginjal daripada saya tertekan. Ada yang marah-marah, ada yang baik. Kasihan ke anak juga," beber Melvi sambil menangis, Jumat (21/1/2022).

Setiap penagih utang datang, Melvi hanya bisa bilang, "belum ada uang". Bahkan, Dia mengaku telah membuat surat perjanjian dengan para penagih utang.

Baca Juga:Dinsos Tangerang Bantu Janda yang Nekat Ingin Jual Ginjal Karena Terlilit Utang

Melvi berjanji akan langsung membayar hutang begitu ginjalnya laku terjual.

"Saya bilang, 'Saya belum ada (uang), saya lagi berusaha jual ginjal. Kalau emang ada yang mau langsung hubungin saya'," ungkapnya.

Melvi menyebut, jumlah utangnya hampir mencapai Rp 1 miliar. Utangnya membengkak setelah bisnisnya rugi besar.

Dia berbisnis jual beli minyak goreng sejak sekitar 5 bulan lalu.

Awalnya, bisnis berjalan lancar karena harga minyak sedang murah. Lalu harga merangkak naik dan tiba-tiba anjlok 3 bulan lalu.

Baca Juga:Korban Terlilit Hutang Pinjol di Tangerang Rela Jual Ginjal Untuk Bayar

"Terus pas 3 bulan ini drop gitu, jadi stok banyak, enggak ada yang beli. Mau enggak mau saya harus jual rugi," jelas Melvi.

Dia menggambarkan, setiap pembelian 2.200 karton minyak perlu modal Rp 400 juta. Lalu dijual, rugi Rp 200 juta.

"Saya pinjam ke sana-sini buat menutupi kerugian ini. Terus saya pinjam lagi buat mengganti yang saya pinjam. Jadi gali lobang tutup lobang," terangnya.

Sebetulnya, Melvi masih memiliki suami yang bekerja. Hanya saja, gaji suaminya pun tidak cukup untuk melinasi utang-utangnya.

"Karyawan biasa. Gajinya kecil, cukup buat bayar kontrakan, cicilan motor, susu anak, sama pampers," pungkasnya.

Kontributor : Immawan Zulkarnain

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini