SuaraBogor.id - Kekhawatiran akan radikalisme di kalangan mahasiswa menjadi catatan tersendiri bagi Ketua Bidang Pendidikan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bogor, Saepudin Muhtar atau Gus Udin.
Dia mengajak kalangan mahasiswa untuk bersama-sama menangkal radikalisme, dengan belajar dari beberapa negara Timur Tengah
"Kita harus belajar dari beberapa negara di Timur Tengah yang terus menerus konflik sektarian dikarenakan tidak adanya titik temu antara agama dan bernegara," ungkap Gus Udin.
Saepudin dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh Ikatan Mahasiswa Muhammadyah (IMM) Bogor itu mengajak mahasiswa untuk memperkuat moderasi wawasan kebangsaan dan pemahaman keagamaan.
Baca Juga:Habiskan Anggaran Rp. 324 Miliar, Kinerja Buruk Dinas PUPR Kabupaten Bogor Disorot Rudy Susmanto
Menurutnya, internalisasi wawasan kebangsaan dan keagamaan yang utuh akan menangkal paham-paham radikal.
Gus Udin yang juga merupakan Anggota Tim Percepatan Pembangunan Kabupaten Bogor juga mengaku berkomitmen mewujudkan salah satu program prioritas Pemerintah Kabupaten Bogor, yakni Karsa Bogor Berkeadaban yang bertujuan meningkatkan kesalehan sosial.
Sementara itu, Kapolres Bogor, AKBP Iman Imanuddin di tempat yang sama berpesan agar kaum milenial bisa memanfaatkan media sosial sebagai sarana menyebarkan informasi positif.
"Mahasiswa itu agent of change. Karenanya, harus mampu berkontribusi besar dalam memutus mata rantai penyebaran hoaks, fitnah, atau ujaran kebencian," kata iman.
Anggota DPRD Kabupaten Bogor Komisi IV, Ridwan Muhibi menyebutkan bahwa mahasiswa harus mendapatkan pendidikan karakter yang sesuai dengan kultur di Kabupaten Bogor.
Baca Juga:Hujan Badai Kepung Bogor Sore Ini, Pohon Hingga Baliho Besar Roboh Timpa Kendaraan
"Mahasiswa harus mendapatkan pendidikan karakter yang tepat untuk mewujudkan Bogor Berkeadaban. Hal ini dikarenakan mahasiswa sebagai generasi masa depan Bogor," tuturnya. [Antara]