Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman bin Abdulaziz Mendadak Telepon Jokowi, Ada Apa?

Mohammed bin Salman bin Abdulaziz yang juga Wakil Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan Arab Saudi lakukan pembicaraan dengan Jokowi

Galih Prasetyo
Selasa, 15 Februari 2022 | 08:03 WIB
Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman bin Abdulaziz Mendadak Telepon Jokowi, Ada Apa?
Presiden Joko Widodo atau Jokowi. (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)

SuaraBogor.id - Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman bin Abdulaziz yang juga menjabat Wakil Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan Arab Saudi dikabarkan melakukan panggilan telepon kepada Presiden Indonesia, Joko Widodo (Jokowi).

Dikutip dari Wartaekonomi--Jaringan Suara.com, Selasa (15/2) dari laporan Saudi Press Agency, Mohammed bin Salman bin Abdulaziz menelepon Jokowi untuk membicarakan kembali hubungan bilateral di antara kedua negara.

Dalam percakapan telepon itu, juga dibahas mengenai peningkatan kerja sama antara Indonesia dan Saudi.

Pembahasan tersebut meliputi berbagai langkah untuk melakukan peningkatan kerja sama di banyak bidang antara Saudi dan Indonesia.

Baca Juga:Minta ke Jokowi, Sultan Adji Muhammad Arifin Mau Kedaton Kesultanan Kutai dan Paser Sebelahan dengan Istana Negara IKN

Pada Maret 2020 lalu, Indonesia melalui Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati menghadiri pertemuan G20 di Riyadh, Arab Saudi.

Menurut Sri Mulyani seperti dilansir dari Kementrian Keuangan, ada beberapa sektor yang perlu diperkuat dalam kerja sama bilateral antara Indonesia dan Saudi, sektor pariwisata yang dianggap paling krusial.

Saat ini wisatawan asal Indonesia ada dalam skema ibadah umroh terbesar di Arab Saudi karena kuota haji yang terbatas dan masa tunggu haji yang panjang. Sektor kedua yang diusulkan Menteri Sri Mulyani adalah investasi. Investasi Arab Saudi bisa disalurkan melalui Sovereign Wealth Fund (SWF).

SWF saat ini sedang dibentuk Indonesia untuk memberikan pembiayaan pembangunan ibu kota baru dan Aceh. Saudi melalui menteri keuangannya juga menyepakati sektor-sektor potensial yang bisa dikembangkan. Saat ini Islamic Development Bank (IsDB) sedang dalam proses peningkatan modal umum.

Di sisi lain, Indonesia berkepentingan untuk meningkatkan kepemilikan modal di IsDB dan menempatkan Direktur Eksekutif tetap di IsDB.

Baca Juga:Menhan Prabowo Subianto Dianggap Paling Pantas Jadi Suksesor Jokowi pada Pilpres 2024

Penguatan peran Indonesia dalam IsDB tidak hanya untuk kepentingan Indonesia tetapi juga sebagai langkah strategis untuk memperkuat kerjasama IsDB dengan negara-negara Asia bahkan antara negara-negara Timur Tengah dan Asia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini