SuaraBogor.id - Berikut ini bacaan doa qunut saat bukan sholat berjamaah. Doa qunut dibaca salah satunya saat sholat subuh.
Dalam mazhab Maliki membaca doa qunut yang disunnahkan itu dilakukan dengan pelan saja. Lantas kemudian ada Ahmad dan Abd. Raziq meriwayatkan:
“Rasulullah SAW ketika mengangkat kepala dari rukuk pada rakaat kedua sholat subuh beliau membaca qunut.”
Awal mula doa qunut dibaca Rasulullah SAW adalah saat beliau sedang mengalami kedukaan, karena pada waktu Muhammad bin Uqab yang diutus oleh Rasulullah SAW untuk berdakwah ke wilayah Najd, dibantai oleh pasukan Amir bin Thufail di Bir Ma’unah.
Baca Juga:Salah Satu Sunnah Rasulullah, Simak Cara Sholat Dhuha yang Benar, Bisa 2 Rakaat atau 4 Rakaat
Bacaan doa qunut saat sholat sendiri:
"Allaahummahdinii fii man hadaiit, wa aafinii fii man aafaiit, wa tawallanii fi man tawallaiit, wa baarik lii fiimaa a’thaiit. Wa qinii syarra maa qadhaiit. Fa innaka taqdhii wa laa yuqdhaa ‘alaiik. Innahu laa yadzillu maw waalaiit."
"Ya Allah, berilah aku petunjuk seperti orang-orang yang telah Engkau beri petunjuk. Berilah aku kesehatan seperti orang yang telah Engkau beri kesehatan. Pimpinlah aku bersama-sama orang-orang yang telah Engkau pimpin. Berilah berkah pada segala apa yang telah Engkau pimpin.”
Tata cara sholat subuh sendiri:
1. Membaca niat sholat subuh sendiri. Adapun niatnya adalah sebagai berikut:
Baca Juga:Bacaan Latin Doa Qunut dan Waktu yang Baik untuk Membacanya
“Ushallii fardash-Shubhi rak’ataini mustaqbilal qiblati adaa’an lillaahi ta’aalaa.”
Artinya: “saya berniat mengerjakan sholat fardhu Shubuh sebanyak dua raka’at dengan menghadap kiblat, karena Allah Ta’ala.”
2. Setelah membaca niat, lalu melakukan takbiratul ihram. Dengan dibarengi mengucapkan takbir, “Allahu Akbar.”
3. Membca doa iftitah. Adapun doanya adalah sebagai berikut:
“Allahu akbar, kabirau walhamdu lillahi katsira, wa subhanallahi bukrotaw washila. inni wajjahtu wajhiya lilladzi fatharas samawati wal arha hanifam muslimaw wa ma ana minal musyrikin. inna shalati wa nusuki wa mahyaya wa mamati lillahi rabbil alamin la syarika lahu wa bidzalika umirtu wa ana minal muslimin.”
Artinya, “Allah maha besar, maha sempurna kebesaran-Nya. Segala puji bagi Allah, pujian yang sebanyak-banyaknya. Dan maha suci Allah sepanjang pagi dan petang. Kuhadapkan wajahku kepada Dzat yang mencipta langit dan bumi dalam keadaan lurus dan pasrah. Dan aku bukanlah dari golongan orang-orang yang menyekutukan Allah. Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku semata hanya untuk Allah Tuhan Semua Alam, tiada sekutu bagi-Nya. dan begitulah aku diperintahkan dan aku dari golongan orang muslim.”