SuaraBogor.id - Bulan suci Ramadhan menjadi momentum bagi umat Muslim untuk meningkatkan amal dan ibadah. Salah satunya dengan melakukan itikaf di masjid.
Jamaah itikaf biasanya semakin ramai di 10 malam terakhir bulan suci Ramadhan. Jika Anda ingin melakukan itikaf, berikut amalan sunah itikaf yang dicontohkan Rasulullah.
Ustadz M. Ali Zainal Abidin, pengajar di Pondok Pesantren Annuriyah Kaliwining Rambipuji Jember, Jawa Timur dalam artikel berjudul Hal-hal yang Disunnahkan saat itikaf yang dimuat di NU Online menyebutkan itikaf sendiri tidak hanya dilakukan dengan berdiam diri di dalam masjid, tetapi juga melakukan amalan-amalan sunnah yang dianjurkan.
Itikaf adalah berdiam diri di dalam masjid dengan cara dan niat tertentu.
Baca Juga:Jangan Sampai Terlewat, Ini Tanda-tanda Malam Lailatul Qadar yang Disebut Rasulullah
Itikaf sendiri merupakan salah satu amalan sunnah, akan tetapi nilai sunnahnya lebih kuat saat bulan Ramadhan, terutama pada sepuluh hari terakhir mengingat waktu-waktu ini lebih potensial untuk meraih malam Lailatul Qadar. Rasulullah saw bersabda:
"Rasulullah melaksanakan i’tikaf pada sepuluh (malam) terakhir dari bulan Ramadhan sampai beliau wafat, lalu (dilanjutkan) istri-istrinya yang i’tikaf sepeninggalnya." (HR. Bukhari).
Meski hadits di atas menganjurkan untuk itikaf pada sepuluh hari terakhir selama bulan Ramadhan, tidak ada salahnya juga jika mulai dilakukan sejak awal bulan.
Sebab, ada juga pendapat ulama yang mengatakan malam Lailatul Qadar bisa terjadi kapan saja selama di bulan Ramadhan, meski sepuluh hari terakhir lebih potensial.
Berikut adalah empat amalan sunnah saat itikaf berdasarkan penjelasan Syekh Musthafa Sa’id Khan dalam al-Fiqhul Manhaji ‘ala Madzhabil Imam asy-Syafi’i (2/108):
Baca Juga:4 Tanda Malam Lailatul Qadar yang Dinanti di Akhir Ramadhan: Lebih Baik dari Malam Seribu Bulan
1. Banyak Dzikir
Melakukan amal-amal sunnah seperti memperbanyak membaca dzikir, membaca Al-Qur’an, dan mempelajari ilmu pengetahuan.
2. Berpuasa
Dilakukan dalam keadaan berpuasa. Sebab, itikaf yang dilakukan saat sedang berpuasa akan membuat lebih fokus dan kuat, mengingat syahwat (nafsu) dalam dirinya bisa dikendalikan. Sebab ini pula, ibadah ini sangat dianjurkan di bulan Ramadhan.
3. Dilakukan di masjid
Itikaf dilakukan di masjid jami', yaitu masjid yang biasa digunakan untuk mendirikan shalat Jumat.
4. Jaga ucapan
Tidak berbicara hal-hal yang tidak baik. Artinya, selama itikaf seseorang harus menjaga ucapannya, jangan digunakan untuk mengumpat, mengadu domba, dan perkataan buruk yang menimbulkan dosa lainnya.
"Nawaitul i’tikfa f hdzal masjidi lillhi ta‘l."
Artinya:
"Saya berniat i’tikaf di masjid ini karena Allah swt."