Atasi Banjir Cileungsi, Ketua DPRD Bogor Minta Bongkar Bangunan Liar Penyebab Penyempitan Sungai

Proyek gorong-gorong ini sendiri dibangun sebagai solusi atas banjir yang kerap merendam tujuh perumahan di Cileungsi akibat saluran air lama yang tidak lagi memadai.

Andi Ahmad S
Rabu, 09 Juli 2025 | 23:15 WIB
Atasi Banjir Cileungsi, Ketua DPRD Bogor Minta Bongkar Bangunan Liar Penyebab Penyempitan Sungai
Ketua DPRD Kabupaten Bogor Sastra Winara meninjau proyek pembangunan gorong-gorong di ruas Jalan Provinsi Cileungsi–Cibeet, Desa Cipeucang, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. [DPRD Bogor]

SuaraBogor.id - Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Sastra Winara, menyoroti adanya ancaman baru yang dapat membuat proyek penanganan banjir di Cileungsi menjadi sia-sia.

Saat meninjau pembangunan gorong-gorong di ruas Jalan Provinsi Cileungsi–Cibeet, ia menemukan adanya penyempitan Daerah Aliran Sungai (DAS) di bagian hilir yang berpotensi memperparah luapan air.

Proyek gorong-gorong ini sendiri dibangun sebagai solusi atas banjir yang kerap merendam tujuh perumahan di Cileungsi akibat saluran air lama yang tidak lagi memadai. Namun, temuan ini mengindikasikan bahwa perbaikan di satu titik tidak akan maksimal jika masalah lain di sekitarnya tidak ditangani.

Ancaman Baru di Hilir Proyek

Baca Juga:DPRD Bogor Tancap Gas! Alokasikan Dana Perbaiki 2.500 Rutilahu dalam APBD Perubahan 2025

Sastra Winara secara tegas menyatakan bahwa penyempitan DAS pasca-proyek gorong-gorong tidak bisa dibiarkan. Ia menduga kondisi ini disebabkan oleh bangunan liar yang berdiri di sempadan sungai.

"DAS setelah gorong-gorong terlihat menyempit. Saya sudah minta kepada Dinas PUPR dan DPKPP untuk mengecek legalitas dan dampaknya," ujar Sastra di lokasi, Rabu.

Ia tidak segan-segan mendesak tindakan tegas jika ditemukan pelanggaran. "Jika melanggar, harus dibongkar. Jangan sampai pembangunan liar ini justru memperparah situasi dan membuat solusi yang sedang dibangun menjadi tidak efektif," tegasnya.

Solusi yang Ditunggu Warga

Kehadiran proyek gorong-gorong berukuran besar ini sebenarnya merupakan jawaban atas keluhan warga yang sudah lama dinantikan. Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Bogor, Achmad Fathoni, yang turut mendampingi peninjauan, menyebut titik ini sebagai sumber utama banjir.

Baca Juga:Kabogorfest 2025 Jauh Panggang dari Api: Ketua DPRD Bogor Soroti Minimnya Pengunjung dan Persiapan

"Kalau bagian ini belum diperbaiki, banjir akan terus berulang karena aliran air dari hulu tertahan di sini. Alhamdulillah tahun ini sudah dianggarkan dan pengerjaan telah dimulai," kata Fathoni.

Ia menambahkan, setelah proyek saluran induk ini rampung, langkah selanjutnya adalah mendorong Pemerintah Kabupaten Bogor untuk menata saluran air di perumahan-perumahan yang terdampak agar penanganan banjir menjadi menyeluruh.

Desakan Percepatan Proyek

Di sisi lain, Sastra juga menyoroti dampak pembangunan terhadap lalu lintas. Ia meminta agar proyek vital ini dapat diselesaikan lebih cepat untuk mengurangi kemacetan yang mengganggu aktivitas warga.

"Saya minta penyelesaian dipercepat dan Kadis PUPR turun langsung ke lapangan. Proyek ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut," ucapnya.

Dengan temuan masalah baru dan desakan percepatan ini, koordinasi lintas sektor antara pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, dan legislatif menjadi kunci agar penanganan banjir di Cileungsi dapat berjalan tuntas dan komprehensif. [Antara].

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak