SuaraBogor.id - Kebakaran yang terjadi di RT 05, RW 03, Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor menghanguskan isi sebuah majelis.
Bahkan, bangunannya kini rata dengan tanah hingga menghanguskan kitab yang ada di majelis tempat menimba ilmu anak-anak dan remaja di Kota Bogor.
Majelis tempat anak-anak mengaji kini hanya menyisakan puing-puing berwarna hitam yang sudah menjadi arang.
Begitu pun dengan buku-buku dan kitab-kitab yang biasa digunakan setiap hari, kini sudah menjadi abu.
Baca Juga:Bagaimana Cara Turun Daya Listrik PLN? Simak Informasinya di Sini!
Pemilik Majelis, Muhammad Yamin mengatakan, bahwa majelis miliknya itu di bangun sejak tahun 1999, dan selama itu bangunan tersebut selalu digunakan untuk aktivitas pengajian setiap hari. Namun, setelah terbakar maka aktivitas pengajian untuk sementara dihentikan.
“Majelis kami ini terbakar hari Rabu kemarin, tepatnya setelah solat maghrib. Kami panik dan coba menyelamatkan barang-barang yang bisa diselamatkan. Namun karena api cepat membesar maka hanya sebagian saja yang bisa terselamatkan,” ujar Muhammad Yamin, mengutip dari Bogordaily -jaringan Suara.com, Kamis (30/6/2022).
Hingga saat ini, Yamin masih bingung penyebab kebakaran yang menghanguskan majelis miliknya itu.
Sebab saat kejadian, dirinya mengaku belum menyalakan listrik maupun mengaktifkan listrik pun begitu dengan kompor gas yang ada di dalamnya.
“Sampai saat ini saya belum tahu penyebabnya, karena waktu kejadian lampu belum dinyalakan. Kemudian kompor juga belum terpasang gas karena memang kondisi tabung gasnya sedang kosong,” ungkapnya.
Baca Juga:Jakarta Gelar Formula E Dua Kali Tahun 2023, Bakal Ada Night Race?
Karena penasaran, akhirnya ia coba menelusuri di sekeliling majelis apakah ada bekas pembakaran sampah atau tidak, dan setelah ditelusuri tidak ada bekas pembakaran sampah di sekeliling majelis.
“Awalnya saya menduga ada bekas pembakaran sampah. Tapi saya cari sekelilingnya tidak ada bekas pembakaran sampah, jadi sampai sekarang masih bingung penyebab dari kebakaran tersebut,” katanya.
Yamin melanjutkan, tragedi kebakaran ini terjadi kurang lebih satu jam setelah dirinya menunaikan solat magrib.
Namun karena majelis miliknya terbuat dari dinding bilik kayu, maka api dengan cepat membesar dan langsung membakar semua barang-barang yang ada di dalam majelis.
Tetapi, api pun berhasil dipadamkan setelah petugas pemadam kebakaran tiba ke lokasi kejadian, sekitar pukul 19.00 WIB.
“Awalnya saya panik mencari kakak saya yang sehari-harinya berada di dalam majelis, namun pada saat kejadian kakak berada di luar. Jadi alhamdulillah saat kejadian tidak ada korban jiwa,” terangnya.
Akibat dari kebakaran itu, Yamin mengaku mengalami kerugian lebih dari Rp 50 juta.
“Kalau kerugiannya lebih dari Rp 50 juta,” pungkasnya.