SuaraBogor.id - Belakangan ini fenomena Citayam Fashion Week atau SCBD menjadi sorotan banyak pihak, mulai dari artis dan pejabat publik salah satunya Wali Kota Depok, Mohammad Idris.
Namun kali ini Mohammad Idris menegaskan, bahwa tidak ada kaitannya dengan usulan Depok masuk Jakarta. Bahkan, dirinya menyebutkan fenomena Citayam Fashion Week atau SCBD bukanlah warganya.
“SCBD (Sudirman Citayam Bojonggede Depok) tidak ada kaitannya dengan isu ini. Itu hanya menghubung-menghubungkan saja,” katanya, mengutip dari DepokToday.hops.id -jaringan Suara.com, Kamis (21/7/2022).
Terkait hal itu, Idris berjanji akan segera bersurat ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk meluruskan hal ini.
Baca Juga:Ridwan Kamil Ikut Bergaya ala Bonge Cs di Citayam Fashion Week
“Realitanya nanti kita akan bersurat, akan menegaskan bahwa yang dikatakan (SCBD) adalah orang Depok tidak benar. Tidak ada warga Depok, kita sudah cek, tidak ada,” katanya.
Menurut catatan yang ia terima, mereka adalah anak-anak Bojonggede, Kabupaten Bogor.
“Itu adalah orang Bogor, orang Manggarai. Sebagian ada sedikit masalah dengan keluarga dia pindah ke Bojonggede, dan sebagian memang ada yang dari Bojonggede lalu main-main ke Jakarta. Ketika kita ngoceh domisili segala macam, belum punya KTP karena memang belum 17 tahun,” jelasnya.
Idris pun menekankan pada semua pihak agar jangan asal tuduh.
“Jangan tuduhkan mereka adalah orang Depok, kita akan klarifikasi ke provinsi bahwa dia adalah orang Bojonggede, karena Bojonggede, Bogor bagian dari provinsi,” sambungnya.'
Baca Juga:Dukung Anak 'SCBD', Ridwan Kamil: Daripada Tawuran Mending Fashion Show
Akan tetapi, Idris mengaku dirinya tak bisa melakukan intervesi ke daerah tersebut, karena bukan kewenangannya.
“Kalau kita intervensi ke sana (Bojonggede dan Bogor) ya bukan wilayah kita. Kalau kepolisiannya iya, masih ada Polsek Bojonggede (wilayah hukum Polres Metro Depok), tapi kalau wilayah pemerintahan tidak, dan kita tidak ada kewenangan.”
Namun demikian, Idris mengakui, pihaknya belum melakukan kroscek identitas secara menyeluruh pada para remaja yang belakangan ini marak berseliweran di kawasan elit Sudirman dan Dukuh Atas.
“Kalau semua saya belum cek, tapi beberapa orang bukan (Depok).”
Terlepas dari itu, fenomena yang terjadi saat ini di kawasan Sudirman dan Dukuh Atas membuat pihaknya berjanji akan menghadirkan ruang publik di kawasan Margonda.
Ia berharap, para remaja juga bisa berkreasi di kawasan Depok.
“Ini jadi pelajaran buat kita sebagai tetangga untuk kita selenggarakan hal-hal seperti itu (Citayam Fashion Week). Insya Allah tahun depan jika kita dapat bantuan dari Pak RK (Ridwan Kamil) tentang creative center, nanti kita juga akan buat space buat anak muda agar bisa berkreasi lagi.”
Lebih lanjut Idris mengungkapkan, bahwa sebenarnya Depok pun sudah seringkali melakukan kegiatan seperti ajang fashion show.
“Depok sudah lama hal-hal seperti ini diselenggarakan.”