Miris! Biaya Administrasi Jadi Penghalang bagi Hafiz Qur'an Asal Sukabumi untuk Raih Beasiswa di Malaysia

Cerita anak bungsu dari tiga bersaudara yang merupakan hafiz Dur'an ini bermula saat ayahnya meninggal pada 2014.

Ari Syahril Ramadhan
Selasa, 02 Agustus 2022 | 13:34 WIB
Miris! Biaya Administrasi Jadi Penghalang bagi Hafiz Qur'an Asal Sukabumi untuk Raih Beasiswa di Malaysia
Andri Nur Sultan (tengah). Ia adalah pemuda asal Kampung Nagrak RT 02/05 Desa Nagrak Selatan, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi, yang sudah terdaftar sebagai penerima beasiswa di Malaysia. [Sukabumiupdate.com/Istimewa]

SuaraBogor.id - Seorang pemuda asal Kampung Nagrak RT 02/05 Desa Nagrak Selatan, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi menjadi peraih beasiswa di Malaysia.

Namun sayang, pemuda bernama Andri Nur Sultan (24 tahun) masih harus berjuang mewujudkan mimpinya berkuliah di Malaysia. Pasalnya, meski sudah terdaftar sebagai penerima beasiswa di Negeri Jiran, dia masih terkendala biaya administrasi keberangkatan.

Cerita anak bungsu dari tiga bersaudara ini bermula saat ayahnya meninggal pada 2014. Kedua kakaknya yang sudah berumah tangga, membuat Andri hanya tinggal dengan sang ibu yang tidak bekerja lantaran alasan usia. Selepas lulus dari SMAN 1 Cibadak pada 2017, Andri mengandalkan beasiswa demi melanjutkan pendidikannya.

Semangat Andri untuk menggapai pendidikan yang lebih tinggi membuahkan hasil. Pada 2017 setelah lulus SMA, dia menerima beasiswa di salah satu perguruan tinggi swasta di Sukabumi. Namun, perjalanan Andri terhenti di semester dua karena ada perubahan aturan di kampus tersebut yang menyebabkan dia harus membayar biaya kuliah.

Baca Juga:Video Penemuan Sepeda Motor di Semak-semak Bikin Heboh Warga Sukabumi, Ternyata Ini Faktanya

"Ada perubahan peraturan, jadi harus bayar. Tidak dijelaskan masalah internal seperti apa, sehingga saya dengan terpaksa mengundurkan diri karena biaya," kata Andri, Minggu (1/8/2022).

Tak berputus asa, Andri kembali mencoba keberuntungan dengan ikut mendaftar program beasiswa Bidikmisi. Tetapi, Andri menyebut namanya tak terdaftar lantaran kendala sistem.

Pada titik ini Andri memilih bekerja sambil mencari informasi beasiswa lain. Singkatnya, pada 2019, Andri berhasil lulus tes sebagai penerima beasiswa di Universitas Djuanda Bogor.

Namun sayang, beasiswa di Universitas Djuanda Bogor hanya mencakup beasiswa pendidikan (buku dan lain-lain tidak termasuk). Sehingga, Andri tidak mengambilnya.

Situasi nadir dialami Andri saat terpaksa terkena pemutusan hubungan kerja atau PHK pada 2020 di tempat kerjanya di Jakarta, akibat melonjaknya kasus Covid-19.

Baca Juga:Polda Aceh Segera Umumkan Nama-nama Penerima Beasiswa Bermasalah ke Publik

Namun perjuangan Andri tak berhenti. Setelah terkena PHK, dia mendapat beasiswa Rumah Qur'an Sanabil dan menjadi hafiz setelah satu tahun belajar di rumah Qur'an yang ada di Bogor itu. Lulus dari Rumah Qur'an Sanabi pada 30 Juni 2022, Andri mendapat surat panggilan sekaligus terkonfirmasi sebagai penerima beasiswa di kampus Malaysia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini