SuaraBogor.id - Anggota Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Retno Listyarti melakukan sentilan kepada pihak sekolah yang berani menggelar kegiatan alam bebas saat musim hujan.
Hal itu menyebabkan pelajar asal Depok hanyut diterjang arus sungai Curug Kembar, Puncak Bogor, Jawa Barat beberapa waktu lalu.
"Saat hujan lebat, segala kemungkinan bisa terjadi, mulai dari tanah longsor, banjir, sampai kemungkinan banjir bandang di lokasi tersebut," katanya, mengutip dari Antara.
Pernyataan ini Retno ini sampaikan usai mengetahui empat siswa SMP IT Al Hikmah Kota Depok, Jawa Barat hanyut saat menjalani Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LKDS) Curug Kembar, Desa Batu Layang, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, beberapa waktu lalu.
Baca Juga:Adzra Nabila Mahasiswi Asal Bogor yang Hilang Saat Hujan Deras ditemukan di Jakarta Barat
Dalam kejadian itu, sebanyak tiga siswa telah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia sementara satu siswi lainnya hilang.
Retno mencatat, kegiatan di alam terbuka dari satuan pendidikan yang berakibat hanyutnya sejumlah peserta didik peserta kegiatan sudah berulang terjadi dan menewaskan sejumlah siswa.
Dia menyebut peristiwa tersebut terjadi pada tahun 2020 di Sleman dan Ciamis. Dalam kejadian di Sleman, pelajar SMPN 1 Turi, Sleman yang menyusuri Sungai Sempor diterjang arus deras dari arah utara. Peristiwa menyebabkan 10 siswi meninggal dunia.
Kejadian serupa terjadi pada 15 Oktober 2021, yakni saat 21 siswa MTs di Ciamis menjadi korban kegiatan susur sungai. Sebanyak 10 siswa diselamatkan oleh warga yang turut membantu, namun 11 siswa lainnya telah ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia.
Kemudian, kejadian malang juga menimpa empat siswa SMP IT Al Hikmah Kota Depok, Jawa Barat pada 13 Oktober lalu.
Baca Juga:Masuk Musim Penghujan Beragam Penyakit Bakal Bermunculan, Lakukan Cara Ini agar Tetap Sehat
Berkaca dari kejadian ini, Retno mendorong Dinas Pendidikan Kota Depok dan pihak kepolisian sesuai kewenangannya masing-masing untuk melakukan pemeriksaan atas kasus ini.
- 1
- 2