SuaraBogor.id - Belakangan ini publik menyoroti Ketum PSSI Fun Football Bareng Presiden FIFA di tengah tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.
Pasalnya, aksi yang dilakukan PSSI dan Presiden FIFA tidak mencerminkan tragedi Kanjuruhan, yang menewaskan ratusan orang.
Kekinian, Ketum PSSI Mochamad Iriawan atau Iwan Bule memberikan pembelaan digelarnya fun football bareng Presiden FIFA Gianni Infantino di tengah duka akibat tragedi Kanjuruhan.
Ia menegaskan acara tersebut bukan ide PSSI. Fun football PSSI bersama FIFA itu memang mendapat hujatan dari berbagai pihak, dengan PSSI dianggap tidak memiliki empati setelah terjadinya Tragedi Kanjuruhan pada awal Oktober lalu.
Baca Juga:Manuver Politik Yunus Nusi di PSSI, dari K-78, KPSI, K-85 hingga Jadi Timses Iwan Bule
Iwan Bule sendiri menyebut bahwa fun football tersebut bukan ide dari dirinya atau PSSI, melainkan FIFA. Ketum PSSI bahkan mengaku sebenarnya sudah menolak ajakan dari FIFA, tapi Infantino terus mempertanyakan soal kenapa tidak diadakan kegiatan fun football.
"Beliau (Infantino) yang meminta ada fun football. Saya sampaikan ke beliau. Jam enam (petang) itu kita sudah lihat Stadion Madya, dia bicara; 'Kok federasi tidak bisa mengadakan fun football atau pertandingan persahabatan?'" ujar Iwan Bule, dikutip dari Bolatimes -jaringan SUara.com, Rabu (2/11/2022).
"Akhirnya, tetap beliau minta di Stadion Madya. Kita sebenarnya sudah tahu kalau ini bakal menjadi kontra fun football ini. Sudah tahu, makanya saya awalnya tidak mau," sambung pria berusia 60 tahun itu.
"Saya sampaikan; 'Pak Presiden (Jokowi), ini rawan buat kita karena ini situasi sedang berduka, nanti pasti jadi permasalahan'. Beliau menjawab; 'Kejadian boleh terjadi karena itu bukan kehendak kita, penanganan sudah dilakukan tapi sepak bola tidak boleh berhenti'."
"Susah saya mau menolak, kalau nanti saya tidak ikut, ya tidak enak. Nanti netizen; 'Wah, enggak diajak kan tuh Iwan Bule'. Serba sulit, serba sulit."
Baca Juga:Komnas HAM: Tembakan Gas Air Mata Pemicu Utama Ratusan Tewas di Kanjuruhan Malang
"Saya sudah tidak pakai jersey sebenarnya, tapi dibilang 'Sudahlah ikut saja, Anda kan ketua'. Terpaksalah saya ikut," tukas mantan Kapolda Metro Jaya itu.
Di sisi lain, Iwan Bule bukan-bukaan soal penyebab desakan mundur dari Ketua Umum PSSI. Ia menyebut desakan mundur kepada dirinya seperti ada yang mengatur.
"Ada beberapa kelompok yang sulit diidentifikasi. Masa ada demo besar-besaran minta saya mundur, kalau tak dimobilisasi tak mungkin," kata Iwan Bule.
Lebih lanjut, Iwan Bule menjelaskan sudah memenuhi keinginan pecinta sepakbola Tanah Air untuk mempercepat Kongres Biasa Pemilihan via Kongres Luar Biasa (KLB).
KLB yang dijadwalkan pada 18 Maret 2023 itu akan memilih ketua umum, wakil ketua umum, dan anggota Exco yang baru. Jika sesuai jadwal pemilihan seharusnya bergulir pada November 2023.
"Saya harap sabar lah, yang mau jadi ketum juga nanti ada waktunya. Jangan dulu nanti akan ada mekanisme KLB, gak usah demo-demo gitu," jelas Iriawan.
"Kalau ikut aturan saya selesai November 2023, kan tinggal dikit lagi juga. Sekarang akan ada KLB, tinggal menunggu," pungkasnya.